Sleman (ANTARA) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 2 Harda Kiswaya dan Danang Maharsa peserta Pilkada 2024 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membawa visi besar untuk menggerakkan roda ekonomi di wilayah ini.
Mereka bertekad meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strategi yang progresif, yakni dengan menciptakan iklim investasi yang lebih terbuka dan ramah bagi perkembangan UMKM.
"Pendekatan ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat secara signifikan. Pasangan ini menekankan pentingnya menarik investor untuk menanamkan modal di Sleman," kata Harda Kiswaya di Sleman, Rabu, dalam rilisnya.
Meningkatnya investasi di wilayah ini diyakini dapat menggenjot pendapatan asli daerah, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat pondasi ekonomi Sleman agar mampu bersaing di tingkat nasional.
Harda dan Danang optimistis bahwa dengan sinergi bersama pemerintah daerah, peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang akan semakin terbuka.
Dukungan terhadap rencana ini datang dari masyarakat lokal. Asvian, seorang tokoh masyarakat di Dusun Gunung Anyar, Donokerto, Turi, menyatakan kesiapan desanya untuk membuka lahan guna pengembangan kawasan yang strategis.
“Pembukaan peluang investasi ini akan membawa banyak manfaat bagi desa kami, terutama dengan adanya akses dari jalur keluar masuk tol Yogya-Semarang. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan ini,” kata Asvian saat berdiskusi dengan Bolone Pakne, kelompok pendukung Harda-Danang.
Studi kelayakan yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa Sleman memiliki potensi besar sebagai pusat investasi di Yogyakarta.
Pariwisata, industri kreatif, dan pertanian adalah tiga sektor yang menjadi primadona.
Wisata alam, budaya, dan edukasi, serta geliat industri kreatif, merupakan daya tarik utama yang diharapkan mampu memikat para investor.
"Dukungan infrastruktur yang memadai juga akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan ini," katanya.
Asvian menambahkan bahwa masyarakat desa berencana mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam. Beragam fasilitas, seperti kawasan agro industri dan destinasi wisata baru, telah direncanakan.
Selain itu, warga juga menantikan kolaborasi dengan pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk lokal dan memperluas jangkauan pasar.
Namun, tentu saja tantangan tetap ada. Salah satu yang terpenting adalah memastikan investasi tersebut benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.
Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap setiap proyek investasi yang berjalan, agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Dengan terbukanya peluang investasi ini, warga optimistis bahwa Sleman akan menjadi wilayah yang semakin menarik bagi investor, sekaligus membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," katanya.
Mereka bertekad meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strategi yang progresif, yakni dengan menciptakan iklim investasi yang lebih terbuka dan ramah bagi perkembangan UMKM.
"Pendekatan ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat secara signifikan. Pasangan ini menekankan pentingnya menarik investor untuk menanamkan modal di Sleman," kata Harda Kiswaya di Sleman, Rabu, dalam rilisnya.
Meningkatnya investasi di wilayah ini diyakini dapat menggenjot pendapatan asli daerah, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat pondasi ekonomi Sleman agar mampu bersaing di tingkat nasional.
Harda dan Danang optimistis bahwa dengan sinergi bersama pemerintah daerah, peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang akan semakin terbuka.
Dukungan terhadap rencana ini datang dari masyarakat lokal. Asvian, seorang tokoh masyarakat di Dusun Gunung Anyar, Donokerto, Turi, menyatakan kesiapan desanya untuk membuka lahan guna pengembangan kawasan yang strategis.
“Pembukaan peluang investasi ini akan membawa banyak manfaat bagi desa kami, terutama dengan adanya akses dari jalur keluar masuk tol Yogya-Semarang. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan ini,” kata Asvian saat berdiskusi dengan Bolone Pakne, kelompok pendukung Harda-Danang.
Studi kelayakan yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa Sleman memiliki potensi besar sebagai pusat investasi di Yogyakarta.
Pariwisata, industri kreatif, dan pertanian adalah tiga sektor yang menjadi primadona.
Wisata alam, budaya, dan edukasi, serta geliat industri kreatif, merupakan daya tarik utama yang diharapkan mampu memikat para investor.
"Dukungan infrastruktur yang memadai juga akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan ini," katanya.
Asvian menambahkan bahwa masyarakat desa berencana mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam. Beragam fasilitas, seperti kawasan agro industri dan destinasi wisata baru, telah direncanakan.
Selain itu, warga juga menantikan kolaborasi dengan pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk lokal dan memperluas jangkauan pasar.
Namun, tentu saja tantangan tetap ada. Salah satu yang terpenting adalah memastikan investasi tersebut benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.
Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap setiap proyek investasi yang berjalan, agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Dengan terbukanya peluang investasi ini, warga optimistis bahwa Sleman akan menjadi wilayah yang semakin menarik bagi investor, sekaligus membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," katanya.