Yogyakarta (ANTARA) - Bagi warga Yogyakarta, kesadaran untuk mitigasi resiko bencana penting selalu diberikan. Terutama, memahami posisi dan melihat dari dekat kenapa bencana alam bisa terjadi wilayah.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY menegaskan hal tersebut saat berdialog bersama dengan warga Karangwaru, Yogyakarta, Selasa, 12/11/2024.

"Warga Yogyakarta pernah merasakan gempa dan erupsi Merapi, Covid-19 saat pandemi sudah  banyak korban jiwa. Maka ke depan, mitigasi meminimalkan resiko penting," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD. 

Hal penting untuk selalu diingatkan adalah kesadaran hidup di atas potensi bencana alam, sebab seringkali abai baik pemerintah maupun masyarakat. 

Di forum "Pelatihan Masyarakat Tanggal Bencana Khususnya Daerah Rawan Bencana" yang diselenggarakan oleh BPBD DIY,  Eko Suwanto menyatakan hari ini, banyak orang sudah lupa tak lagi jalankan hidup sehat, seperti kala pandemi. 

"Biasa saja, setelah ada bencana, kebiasaan cuci tangan. SOP saat pandemi tidak dijalankan lagi. Banyak yang sudah lupa, saran saya, tetap jalankan PHBS," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. 

Hal lain, untuk taat aturan yang diabaikan adalah Saat membangun rumah ber-IMB. Siapa yang menjamin pembangunan aman dari mitigasi bangunan tahan gempa. 

Mentaati aturan penting, sebab ada potensi erupsi dari Merapi, sesar opak ancaman gempa dan megathrust di selatan. 

"Apakah pernah bayangkan Covid-19? Kita tidak siap saat pandemi datang ke Yogyakarta, sebagian tidak percaya baru setelah ada korban  baru percaya," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. 

SOP kebencanaan harus dijalankan, taat aturan pentinf, pengalaman keseharian dalam berikan pertolongan tim kubur cepat saat pandemi dengan korban 6000 orang, di DIY harus selalu jadi refleksi bersama betapa penting mitigasi selalu dijalankan. 

"Mitigasi dimulai ketaatan aturan pemerintah, harus dijalankan, masalahnya sekarang banyak perijinan yang langsung lewat layanan online," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.

Pewarta : SP
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024