Kulon Progo (ANTARA) - Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Operasi Keselamatan Progo 2025 untuk memastikan keamanan dan ketertiban lalu lintas menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.

 

Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Priya Tri Handaya di Kulon Progo, Senin, mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar senantiasa menjaga ketertiban berlalu lintas, dan hargai pengguna jalan lain dalam rangka mencegah kecelakaan lalu lintas di wilayah ini.

 

"Kecelakaan lalu lintas selalu diawali oleh pelanggaran lalu lintas. Kami mengajak pengguna kendaraan untuk tertib berlalu lintas sebagai cerminan budaya bangsa. Stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk kemanusiaan," katanya.

 

Dia mengatakan pada 2024 terdapat 1.229 kendaraan roda dua yang terlibat kecelakaan lalu lintas di Kulon Progo. Dia mengimbau pengendara selalu berhati hati dan meningkatkan konsentrasi selama melintas di jalan nasional di wilayah Kulon Progo.


Priya mengatakan Kabupaten Kulon Progo memiliki jalur nasional yang memanjang dari Temon sampai dengan Sentolo dan merupakan titik lelah bagi pengendara baik dari arah Jogja maupun dari arah Purworejo. Karakteristik jalan nasional yang lebar dan lurus, minim tanjakan dan turunan itu, memicu pengendara dapat terlibat kecelakaan jika memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan kurang konsentrasi.

 

Sementara itu, Kapolres Kulon Progo AKBP Wilson Pasaribu mengatakan Operasi Keselamatan Progo 2025 akan berlangsung selama 2 pekan atau 14 hari ke depan.

 

"Operasi akan kami mulai hari ini sampai 23 Februari 2025," kata Wilson.

 

Sebanyak 190 personel dari Polres Kulon Progo dikerahkan selama pelaksanaan operasi itu dan akan berfokus pada penindakan terkait kelengkapan berkendara, kelengkapan dokumen, aktivitas pengendara, serta pencegahan di titik rawan terjadinya pelanggaran.

 

Wilson mengatakan operasi akan banyak difokuskan pada jalur-jalur rawan kecelakaan dengan fatalitas tinggi. Seperti Jalan Nasional, Jalan Daendels, Jalan KRT Kertodiningrat di Kapanewon Pengasih, dan Jalan Tentara Pelajar di Wates.

 

"Berdasarkan kajian dan analisa yang kami lakukan, jalan-jalan tersebut memiliki tingkat fatalitas tinggi jika terjadi laka," katanya.

 

Wilson juga menyebut tingkat pelanggaran lalu lintas di DIY, termasuk di Kulon Progo termasuk tinggi.

 

''Tingkat pelanggaran lalu lintas mencapai hampir 60 persen dibandingkan jenis pelanggaran lainnya," katanya.


Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025