Yogyakarta (ANTARA) - Pameran Pertanahan Dari Jejak Sejarah Menuju Tertib Pertanahan Masa Depan dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten, Aspek Hukum Adat Pemanfaatannya" digelar di Gedung Saraswati, Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta, pada Rabu (3/9/2025) menguak informasi yang lebih jelas dan transparan mengenai pemanfaatan Sultan Ground (SG), Pakualaman Ground (PAG), dan Tanah Khas Desa/Kalurahan (TKD).
Kepala Subbidang Perencanaan Urusan Pertanahan Paniradya Kaistimewan Pangky Arbindarta Kusuma menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengoreksi informasi yang sering salah kaprah di masyarakat terkait urusan pertanahan, yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman dan persepsi negatif. Talkshow ini hadir sebagai wadah untuk menyajikan informasi positif, berimbang, dan faktual dengan melibatkan tokoh masyarakat.
"Kami ingin memberikan informasi yang bersifat positif untuk menyeimbangkan berita negatif mengenai pertanahan di DIY. Melalui ini, masyarakat dari berbagai kalangan, seperti civitas akademika, mahasiswa, pelajar, kalurahan, pemerintah kabupaten, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memahami proses pertanahan, tahapan, serta kemanfaatan SG dan PAG dengan jelas," kata Pangky.
Salah satu tujuan utama dari talkshow ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai Keistimewaan Pertanahan di DIY, serta bagaimana tanah SG, PAG, dan TKD digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Pangky menegaskan bahwa pemanfaatan tanah tersebut tetap mengikuti prosedur yang jelas meskipun tidak terlalu sulit, dengan upaya Pemerintah yang sedang mendorong digitalisasi dan sistem perizinan untuk memastikan transparansi.
“Harapan kami adalah agar lebih banyak informasi positif yang dapat disampaikan kepada masyarakat, yang dapat menyeimbangkan isu-isu negatif di bidang pertanahan di DIY. Ini juga untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan TKD, SG, dan PAG,” ujar Pangky.
Pameran dan talkshow ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman publik tentang pertanahan, serta menciptakan keseimbangan informasi yang lebih transparan dan berkelanjutan, yang dapat mendukung pengelolaan tanah SG, PAG, dan TKD secara lebih baik.
Talkshow Pertanahan DIY: Menguak pemanfaatan SG, PAG, dan TKD
Pameran Pertanahan Dari Jejak Sejarah Menuju Tertib Pertanahan Masa Depan dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten, Aspek Hukum Adat Pemanfaatannya" digelar di Gedung Saraswati, Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta, pada Rabu (3/9/2025). ANTARA/Amalia Melati Qurrota Ayuni
Pameran Pertanahan Dari Jejak Sejarah Menuju Tertib Pertanahan Masa Depan dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten, Aspek Hukum Adat Pemanfaatannya" digelar di Gedung Saraswati, Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta, pada Rabu (3/9/2025). ANTARA/Amalia Melati Qurrota Ayuni