Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti kepada kepala daerah untuk memastikan anggaran pendidikan sampai ke penerima, dan jangan sampai anggaran pendidikan dikorupsi.
Saat menyampaikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena Jakarta, Jumat, Presiden Prabowo mengingatkan betapa pentingnya anggaran pendidikan itu untuk pembangunan bangsa.
"Kepala-kepala dinas, para gubernur, para bupati, pastikan anggaran pendidikan, sampai ke tujuan yang kita tujukan jangan sampai anggaran pendidikan yang begitu penting bagi kebangkitan bangsa kita, jangan sampai anggaran pendidikan diselewengken. Jangan sampai anggaran pendidikan dikorupsi," kata Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa sejumlah negara tertentu justru menempatkan sektor pertahanan mendapat alokasi anggaran paling besar.
Amerika Serikat, Pakistan, Singapura dan India, kata Prabowo, memprioritaskan kekuatan pertahanan dalam negeri mereka dalam struktur anggaran belanja.
"Kalau tidak salah di India pertahanan paling atas. Nomor dua adalah makan bergizi gratis, nomor dua di India. Pendidikan mungkin bagian dari itu, tapi di Indonesia, pendidikan anggaran yang paling besar," kata Prabowo.
Presiden menilai setiap negara yang berhasil dalam pembangunannya melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pendidikan. Hal itulah yang dilakukan pemerintah dan elite di Indonesia.
Presiden menegaskan bahwa anggaran pendidikan di Indonesia merupakan yang terbesar dialokasikan dalam struktur APBN dengan porsi lebih dari 20 persen dari total APBN.
Oleh karenanya, Presiden mengingatkan besarnya anggaran pendidikan itu harus sampai ke ujung sasaran, terutama untuk guru, siswa dan fasilitas sekolah.
"Anggaran yang demikian besar kita harus pastikan, harus yakinkan sampai benar-benar ke ujung sasaran kita, yaitu para guru, para siswa dan sekolah-sekolah, sarana gedung-gedung, buku-buku, semua yang dibutuhkan untuk kualitas pendidikan yang terbaik," kata Prabowo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo ke kepala daerah: Jangan sampai anggaran pendidikan dikorupsi