Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) merespons bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara dengan membentuk Emergency Response Unit (ERU) sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. UGM segera memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak melalui penggalangan dana bersama sivitas, mitra, dan alumni.

Selain itu, UGM juga mengakomodasi kebutuhan 217 mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak bencana. Tercatat, ada 81 mahasiswa dari Aceh, 93 dari Sumatra Utara, dan 43 dari Sumatra Barat. 

Berbagai bentuk bantuan diberikan, mulai dari keringanan UKT, biaya hidup harian, paket sembako, bantuan biaya kos, hingga pendampingan konseling untuk membantu mereka yang terpengaruh secara psikologis.

UGM juga memberangkatkan tim relawan medis yang terdiri dari dokter spesialis, perawat, apoteker, nutrisionis, dan sanitarian dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) serta Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM). 

Tim medis ini melakukan pendataan kebutuhan obat-obatan dan alat medis serta berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk memastikan layanan kesehatan berjalan optimal. 

UGM telah mengirimkan empat tim medis bergantian untuk memberikan bantuan kesehatan di lokasi bencana dan memetakan kapasitas rumah sakit di Aceh.

Dalam upaya pemulihan psikologis, tim psikososial UGM turut hadir untuk mendampingi penyintas bencana. Selain memberikan pendampingan langsung di lokasi bencana, tim ini juga mengadakan pelatihan pendampingan psikososial bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala untuk memperkuat kapasitas pendampingan yang berkelanjutan.

UGM juga mengembangkan teknologi terapan dengan memasang alat penjernih air bertenaga surya di puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara, serta alat deteksi banjir dan tsunami di Aceh. 

Untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, UGM sedang menyusun rekomendasi kepada pemerintah terkait penyediaan hunian sementara, pemulihan ekonomi, dan sosial budaya, serta aspek hukum dalam proses rekonstruksi.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan belasungkawa dan simpati mendalam kepada masyarakat yang terdampak bencana. 

"Semoga keluarga terdampak diberikan kesabaran, ketabahan, dan pemulihan yang cepat," ungkapnya. 

UGM berkomitmen untuk menjadi bagian dari gerakan solidaritas dalam mendukung masyarakat yang terdampak bencana, serta mendorong pembangunan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif yang melibatkan sivitas akademika, alumni, dan mitra.


Pewarta : N008
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025