Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa masih ada 29 juta warga Indonesia yang belum mempunyai rumah, saat dirinya menyaksikan akad massal 50.030 Kredit Perumahan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (KPR FLPP) di Serang, Banten, Sabtu.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penyediaan rumah untuk rakyat membutuhkan kerja keras bersama para menteri Kabinet Merah Putih, terutama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara).

"Hari ini saya merasa gembira, walaupun saya sadar perjalanan masih jauh, cita-cita kita masih jauh. 29 juta rakyat kita masih belum punya rumah. Jadi Pak Ara kerja keras, semua menteri kita kompak, kita cari jalannya. Kalau ada kehendak, pasti ada jalan," kata Prabowo seperti disaksikan dalam tayangan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Sabtu.

Senada dengan pernyataan Maruarar dalam pidato sebelumnya, Presiden mengakui bahwa masyarakat dari kelas ekonomi yang peling lemah mampu menghidupkan perekonomian jika mereka berdaya.

Oleh karena itu, Presiden bertekad menghilangkan kemiskinan dengan menghentikan penyelewengan, korupsi dan segala penipuan di negara ini.

Prabowo juga mengapresiasi akad massal 50.030 Kredit Perumahan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (KPR FLPP) dan serah terima kunci tahun 2025, yang dinilainya sebagai prestasi luar biasa yang dimulai sejak era Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemudian Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Prestasi luar biasa, 50.030 akad massal rumah subsidi. Dan ini program ini dimulai dari Presiden SBY, diteruskan oleh Pak Jokowi, saya teruskan, saya tingkatkan! Tidak ada pembangunan bangsa yang tidak dilakukan pada periode yang panjang," kata Prabowo.

Dalam acara ini, Presiden menyerahkan secara simbolis kunci rumah subsidi kepada 10 orang masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun 10 orang MBR ini, terdiri atas Dicky Mubarok yang merupakan seorang guru honorer dari Cianjur, Suyono (penyandang tunanetra dari Kabupaten Semarang), Sanah Maemunah (pedagang kopi keliling dari Serang), dan Suparmin (pengemudi ojeg online dari Bekasi).

Selain itu, Nana Suryana (penjaga ruang jenazah dari Kabupaten Bandung), Isti Siti Fatimah (buruh perwakilan Serikat Kerja Kementerian Ketenagakerjaan dari Kota Serang), Bayu Bina Anggara (seorang dai dari Serang), Airin Ajiyanti Putri (nelayan dari Kota Surakarta), dan Ahmad Kurniadi (tukang cukur dari Serang).

Akad massal juga dihadiri jajaran menteri Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir.

Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Rachmat Pambudy, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, dan Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adiningga Widyasanti.

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saksikan akad massal KPR, Prabowo: 29 juta warga belum punya rumah


Pewarta : Mentari Dwi Gayati
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025