Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Minggu (21/12) menyampaikan harapan agar pertemuan khusus para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Malaysia mampu mengakhiri konflik Thailand dan Kamboja.

Dalam pernyataannya, Anwar yang menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN pada tahun 2025, berharap pertemuan itu dapat "menjadi platform yang tepat dan konstruktif bagi kedua negara untuk terlibat dalam negosiasi terbuka, menyelesaikan perbedaan secara damai, serta mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan".

Para menteri luar negeri ASEAN, Senin (22/12) berkumpul di Malaysia untuk menyelesaikan konflik antara Thailand dan Kamboja yang kembali pecah dan menewaskan sedikitnya 40 orang.

Thailand dan Kamboja menghadiri pertemuan tersebut setelah PM Anwar pada Minggu mengatakan telah berbicara dengan mitra dari Thailand dan Kamboja, Anutin Charnvirakul dan Hun Manet.

Bangkok menangguhkan perjanjian damai yang ditandatangani Phnom Penh pada Oktober lalu. Kesepakatan itu dimediasi oleh PM Anwar dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah sejumlah tentara Thailand terluka akibat ranjau darat yang diklaim dipasang oleh pihak Kamboja.

Pada Mei lalu seorang tentara Kamboja tewas ditembak pasukan bersenjata Thailand dan bentrokan yang terjadi pada Juli telah menewaskan puluhan orang.

Pada akhir Juli kedua pihak bertikai menyepakati gencatan senjata sekaligus menandatangani kesepakatan damai yang diperpanjang pada Oktober. Namun demikian, eskalasi ketegangan di sepanjang perbatasan telah menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi.

Sumber: Kyodo-OANA










Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PM Anwar harap pertemuan menlu ASEAN akhiri konflik Thailand-Kamboja

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Wening Caya Ing Tyas
Copyright © ANTARA 2025