Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong percepatan pembangunan hunian bencana hidrometeorologi berupa longsor yang mendominasi wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang telah menyebabkan banyak rumah warga rusak berat bahkan hilang.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen membangun rumah pengganti dan melakukan relokasi ke lokasi yang lebih aman. Sementara untuk rumah dengan kategori rusak ringan dan rusak sedang akan dibantu pemerintah setelah proses pendataan dari pemerintah daerah selesai dilakukan.
"Saya minta kepada Bupati Tapanuli Utara agar rumah rusak ringan dan rusak sedang segera direkap by name by address agar tidak terjadi kesalahan. Data tersebut nantinya diserahkan ke provinsi. Saya sudah bicara dengan Wakil Gubernur Sumut dan akan dikoordinasikan dengan Gubernur agar rekap cepat dilakukan, sehingga bantuan biaya perbaikan rumah bisa segera disalurkan dan jumlah pengungsi berkurang," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Tito menjelaskan pembiayaan perbaikan rumah dan pembangunan rumah relokasi dilakukan secara gotong royong antara pemerintah dan donasi dari pihak swasta.
Untuk wilayah Tapanuli Utara, pembangunan rumah relokasi disokong donasi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berkontribusi membangun 2.600 unit rumah bagi korban bencana.
Tito menerangkan bahwa pembangunan rumah dan relokasi korban bencana di wilayah Sumatera telah dimulai sejak Minggu (21/12) dan dilakukan secara paralel di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Setelah itu, pembangunan hunian akan berlanjut ke wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh.
Tito menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menghendaki agar korban bencana di Sumatera yang kehilangan rumah dapat segera memperoleh hunian pengganti, serta bantuan perbaikan untuk rumah rusak ringan dan sedang.
"Prinsipnya, Bapak Presiden memerintahkan agar menggunakan tanah-tanah milik pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara), untuk dimanfaatkan secepat mungkin demi membantu masyarakat yang terdampak bencana," kata Tito.
Menurut Tito, rumah pengganti atau rumah relokasi yang dibangun pemerintah nantinya dapat menjadi hak milik penerima manfaat. Hunian tersebut akan dilengkapi jaringan listrik dari PLN serta akses air bersih yang difasilitasi pemerintah daerah.
Atas dasar itu, Tito menyampaikan apresiasi kepada pihak swasta dan pemerintah daerah yang bergerak cepat membantu pembangunan rumah bagi korban bencana di Sumatera.
"Pembangunan di Tapanuli Utara ini juga terbantu karena Pak Menteri PKP (Perumahan dan Kawasan Permukiman) Maruarar Sirait menggunakan dana pribadinya, mengingat beliau merupakan putra daerah Tapanuli Utara," ujar Tito.
Pada kesempatan tersebut, Tito juga menyempatkan diri berbincang dengan korban bencana longsor di Tapanuli Tengah serta memberikan penguatan moril kepada para pengungsi yang telah lama berada di tempat penampungan, bahkan harus merayakan Natal dalam suasana duka.
"Kepada seluruh masyarakat yang terdampak, saya mengucapkan terima kasih atas ketabahan dan ketegaran. Meski dalam suasana duka, menjelang Natal ini, saya mengucapkan Selamat Natal bagi saudara-saudara yang merayakan. Pemerintah akan terus bekerja keras memulihkan kondisi wilayah terdampak bencana," kata Tito.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bagi korban bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang secara simultan dilakukan pula di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendagri dorong percepatan pembangunan hunian korban bencana Sumatera