Yogyakarta (Antara Jogja) - Peserta ujian nasional yang menderita "low vision" dan tunanetra akan memperoleh soal yang dicetak secara khusus yaitu ukuran huruf dibuat lebih besar atau soal dengan huruf braille yang dibuat oleh tim dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.
"Disamping menyiapkan soal yang dicetak secara khusus, yaitu ukuran huruf yang dibuat lebih besar dan braille, waktu pengerjaan juga akan diperpanjang 45 menit," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, soal untuk peserta Ujian Nasional (UN) yang mengalami "low vision" akan dicetak dalam ukuran huruf 20 hingga 48 atau cukup besar bila dibanding ukuran huruf soal pada umumnya.
Selain itu, lanjut Baskara, peserta UN yang mengalami "low vision" dan tunanetra tersebut juga akan tetap memperoleh petugas pendamping, sehingga bisa membantu membacakan soal. Setiap peserta akan memperoleh satu pendamping khusus. Petugas pendamping tersebut berasal dari guru masing-masing mata pelajaran yang sedang diujikan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, jumlah peserta penyandang kedua disabilitas tersebut yang akan mengikuti UN 2013 tercatat sebanyak 29 siswa dari tingkat SD hingga SMA atau sederajat terdiri dari 18 siswa tunanetra, satu siswa buta sebelah dan 10 siswa mengalami "low vision".
Sesuai aturan pelaksanaan UN, setiap ruang kelas akan diisi oleh 20 siswa, dan setiap siswa akan memperoleh soal yang berbeda satu sama lainnya. "Setiap ruang akan memperoleh 21 jenis soal. 20 soal akan dibagikan dan satu soal untuk cadangan. Soal cadangan ini juga berbeda dengan soal-soal lainnya," paparnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, setiap siswa harus benar-benar meneliti kelengkapan soal dan lembar jawaban komputer yang diterima agar tidak merugikan siswa.
"Jika ditengah mengerjakan soal, ada soal yang tidak terbaca, dan harus menggunakan soal cadangan, maka siswa akan kehilangan waktu untuk mengerjakan soal. Karenanya, harus diteliti sebelum mengerjakan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, saat ini adalah minggu tenang untuk siswa SMA/SMK atau sederajat sebelum menghadapi UN.
"Minggu tenang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, mulai dari menyiapkan kondisi fisik, mental dan kompetensi," tuturnya.
Dinas Pendidikan, lanjut dia, juga akan melakukan pengawasan ketat terhadap soal UN agar tidak terjadi kebocoran, meskipun untuk SMA/SMK pelaksananya adalah perguruan tinggi.
UN untuk SMA/SMK dan sederajat akan dilakukan pada Senin (15/4) hingga Jumat (19/4), sedangkan SMP digelar pada pekan berikutnya dan SD akan dilakukan 6-8 Mei.
Jumlah peserta UN 2013 di DIY tercatat sebanyak 151.520 siswa yang akan dilakukan di 3.075 sekolah.
E013
Berita Lainnya
Penyedia layanan edukasi didik tenaga kerja profesional Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 11:57 Wib
Fasilitas bahasa-ujian prometrik disediakan P3MI untuk perawat
Rabu, 6 Maret 2024 3:16 Wib
MU kontra Luton ujian ketangguhan
Minggu, 18 Februari 2024 4:05 Wib
Kemenag DIY: Seleksi CAT PPPK menentukan kelulusan secara transparan
Selasa, 21 November 2023 19:09 Wib
Polres Bantul melayani puluhan penyandang disabilitas membuat SIM
Jumat, 22 September 2023 8:49 Wib
Petenis Alcaraz lewati ujian
Jumat, 11 Agustus 2023 16:08 Wib
Polres Bantul ganti skema ujian SIM C dari bentuk "8" jadi "S"
Senin, 7 Agustus 2023 9:52 Wib
Kapolres sebut Konsep baru uji praktik SIM C didasari kasus lakalantas
Senin, 26 Juni 2023 22:36 Wib