TMMD hemat biaya pembangunan

id tmmd

TMMD hemat biaya pembangunan

ilustrasi TMMD (antarafoto.com)

Sleman, (Antara Jogja) - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap I tahun 2017 di Desa Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selesai dilaksanakan dan mampu menghemat biaya pembangunan hingga Rp62 juta.

"Kegiatan pembangunan di Desa Wonokerto ini jika diborongkan menghabiskan biaya sebesar Rp287,5 juta, namun setelah dikerjakan bersama dari unsur TNI, Polri, pemda dan masyarakat melalui operasi TMMD ini biaya yang dikeluarkan hanya Rp225 juta," kata Pasiter Kodim 0732/Sleman Kapten Infanteri Arly Iskandar pada penutupan TMMD di Lapangan Punthuk, Wonokerto, Turi, Kamis.

Menurut dia, TMMD dilaksanakan sejak satu bulan lalu dengan hasil sasaran proyek fisik telah diselesaikan 100 persen seperti pembuatan jalan dengan panjang 548 meter lebar enam meter.

"Kemudian pembangunan talud jalan dengan panjang 100 meter tinggi 50 sentimeter, rehab plafon masjid, pembuatan satu buah jembatan, dan pembuatan enam buah gorong-gorong," katanya.

Ia mengatakan, selain sasaran fisik, TMMD juga menyasar kegiatan nonfisik yang seluruhnya telah dilaksanakan seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, kamtibmas dan narkoba, KB dan kesehatan, pertanian serta mental dan rohani.

"Dalam TMMD kali ini juga bisa membangun sarana tambahan di luar sasaran yang telah ditargetkan, yaitu membuka jalan sepanjang 100 meter dan pengerasan jalan sepanjang 600 meter dengan lebar enam meter," katanya.

Ia mengatakan, sumber dana TMMD berasal dari APBD DIY sebesar Rp75 juta, APBD Kabupaten Sleman Rp150 juta, bantuan dari Baznas Rp32 juta, bantuan swadaya masyarakat berupa tenaga senilai Rp50 juta dan bantuan bibit ikan nila 25 kilogram dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional  TMMD dalam sambutan penutupan TMMD yang dibacakan oleh Komandan Kodim O732/Sleman Letkol Arm Djoko Sujarwo menyampaikan apresiasinya pada seluruh lapisan baik pemerintah maupun masyarakat yang telah bahu-membahu sehingga TMMD dapat terselenggara sesuai rencana.

Program TMMD yang semula diselenggarakan dua kali setahun kini ditambah menjadi tiga kali. Hal tersebut dilakukan selain sebagai bentuk kepedulian TNI dalam membantu akselerasi program pembangunan di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau.

"Selain itu kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya melestarikan budaya luhur Bangsa Indonesia yang menjadi makna inti dari Pancasila, yaitu gotong-royong," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mendukung penuh pelaksanaan TMMD di wilayah Kabupaten Sleman ini.

"Melalui kegiatan tersebut dapat mempercepat proses pembangunan daerah. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat terus berlanjut karena sangat membantu percepatan pembangunan di daerah," katanya.

Selain itu proyek yang dilakukan melalui TMMD juga mampu menghasilkan prestasi tambahan pembangunan selain dari sasaran yang ditargetkan. ***2***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024