Sleman mengupayakan pengaturan tanaman pendamping kopi merapi

id kopi merapi,merambah hotel

Sleman mengupayakan pengaturan tanaman pendamping kopi merapi

Pengunjung sedang mengamati buah kopi di perkebunan Kopi Merapi Dusun Petung, Cangkringan Sleman. Pemkab Sleman menyebutkan bahwa kopi Merapi memiliki kualitas istimewa di atas rata-rata kopi pada umumnya. ( Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman  (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengatur tanaman pendamping di perkebungan kopi lereng Gunung Merapi.

"Selain pohon kopi, warga lereng Merapi juga menanam pohon sengon sebagai pendamping. Semuanya perlu dilakukan pengaturan agar

saat menebang pohon sengon tidak merusak tanaman kopi," kata Kepala Bidang Kortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Edy Sri Harmanto. Senin.

Dengan menanam pohon sengon yang memiliki nilai ekonomi, katanya, bisa dijadikan tambahan pandapatan mereka sekaligus dan sebagai pohon peneduh tanaman kopi.

Pohon sengon memiliki masa tanam sekitar empat tahun dan setelah itu ditebang dan ganti bibit baru karena jika tidak ada pengaturan pola letak menanam maka dikhawatirkan dapat merusak tanaman kopi produktif," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada warga agar penamanan pohon sengon bisa diatur jaraknya sehingga saat tebang tidak merusak tanaman kopi.

"Seperti di Temanggung, Jawa Tengah, petani kopi menanam pohon pendamping dengan pengaturan pola jarak sehingga saat panen dan menebang pohon sengon tidak merusak tanaman kopi," katanya.

Edy mengatakan pihaknya melakukan peremajaan tanaman kopi di lereng Gunung Merapi yang sudah tidak produktif untuk meningkatkan jumlah produksi maupun kualitas biji kopi.

"Kami akan membantu petani kopi di lereng Merapi untuk penambahan populasinya dengan cara melakukan regenerasi tanaman yang sudah tua," katanya. .

Ia mengatakan regenerasi tanaman kopi yang akan dilakukan nantinya akan tersebar di lahan lereng Merapi, di antaranya di Dusun Tritis dan Ngandong, Desa Girikerto, Kecamatan Turi.

Kemudian Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem. Dusun Pentingsari dan Kedungsriti di Desa Umbulharjo, Cangkringan serta Dusun Glagah, Ngancar, Besalen di Desa Glagaharjo, Cangkringan.

Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Kebun Makmur yang menjadi wadah petani kopi di Sleman, Sumijo mengatakan, tanaman kopi di lereng Merapi, berjenis arabika dan robusta.

"Kondisi tanaman kopi di lereng Merapi saat ini memang banyak yang perlu diperbarui," katanya.

Menurut dia, untuk usia produktif kopi arabika bisa mencapai antara 10 hingga 25 tahun, sedangkan robusta sampai 50 tahun.

"Yang tidak terkena erupsi Merapi memang ada yang mulai harus diregenerasi. Sementara yang terkena erupsi pada 2010 usianya malah lebih dari itu. Kami sudah meregenerasi dengan tanaman baru sejak 2012," katanya.



(L.V001*L007/B/B015/B015) 23-04-2018 09:19:37
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024