Jakarta (Antaranews Jogja) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga indeks saham baru sebagai alternatif acuan bagi para investor dan pengelola dana dalam melakukan investasi di pasar modal domestik.
"Di masa mendatang, indeks-indeks saham yang terdapat di BEI dapat digunakan sebagai landasan acuan bagi produk-produk pasar modal seperti reksadana, Exchange Traded Fund (ETF), serta produk-produk derivatif lainnya," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan tiga indeks saham baru itu, yakni IDX High Dividend 20 yang merupakan kelompok 20 saham perusahaan tercatat di BEI yang secara rutin membagikan dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen (dividend yield) kepada para pemegang sahamnya.
"Jadi, jika investor ingin membeli saham perusahaan yang membagikan dividen besar, itu sudah ada indeksnya. Jadi memudahkan investor untuk memilih," katanya.
Kemudian, lanjut dia, IDX BUMN20 yang terdiri dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya. Dan, indeks JII70, yakni terdiri atas 70 saham syariah yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi tinggi.
Ia menjelaskan, metode penghitungan indeks IDX High Dividend 20 menggunakan "Capped Dividend Yield Adjusted Free-Float Market Capitalization Weighted". Indeks itu menggunakan nilai kapitalisasi pasar dan jumlah saham beredar di publik (free float) sebagai bobot dengan penyesuaian menggunakan imbal hasil, serta mengenakan batasan bobot dalam indeks paling tinggi untuk satu saham adalah 15 persen.
Sementara itu, lanjut dia, metode penghitungan untuk indeks IDX BUMN20 menggunakan metode "Capped Market Capitalization Weighted" atau menggunakan kapitaliasi pasar sebagai bobot serta mengenakan batasan bobot dalam indeks paling tinggi untuk satu saham adalah 15 persen.
"Sedangkan metode perhitungan indeks JII70 sama dengan mayoritas indeks saham yang ada di BEI, yakni Market Capitalization Weighted," paparnya.
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan menambahkan bahwa pembentukan indeks saham baru itu seiring dengan kebutuhan pelaku pasar dalam rangka membuat produk-produk investasi baru di pasar modal.
"Kebutuhan produk investasi baru cukup tinggi, diharapkan peluncuran ini dapat memfasilitasi terbitnya produk-produk investasi baru sehingga menambah semarak industri," katanya.
Berita Lainnya
17 perusahaan antre IPO di pasar modal RI
Senin, 4 Maret 2024 10:20 Wib
Proteksi investor, kata BEI, jadi perhatian utama investor global
Senin, 12 Februari 2024 10:39 Wib
Generasi muda dominasi investor pasar modal Indonesia
Senin, 15 Januari 2024 15:07 Wib
BEI mendukung UMKM DIY masuk pasar modal
Sabtu, 11 November 2023 5:53 Wib
BEI: Banyak UMKM di DIY potensial melantai di bursa saham
Selasa, 31 Oktober 2023 21:58 Wib
BEI segera cetak rekor IPO terbanyak
Senin, 2 Oktober 2023 8:13 Wib
BEI diberi izin OJK selenggarakan bursa karbon
Selasa, 19 September 2023 9:59 Wib
Ribuan ketua RT diberi literasi pasar modal
Senin, 1 Mei 2023 7:18 Wib