Mentan meluncurkan program pemberdayaan pertanian berbasis pesantren

id amran

Mentan meluncurkan program pemberdayaan pertanian berbasis pesantren

Andi Amran Sulaiman (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali meluncurkan program pemberdayaan ekonomi umat berbasis pondok pesantren menuju lumbung pangan dunia, di Makassar, Sabtu.

        Dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, Amran mengatakan program pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren itu merupakan wujud dan implementasi arus baru ekonomi Indonesia melalui koperasi dan UMKM.

        "Pasalnya, jika umat bisa digerakkan semua, Indonesia pasti bisa menguasai dunia, menjadi negara super power, " katanya.

        Pada peluncuran itu dilakukan penandantangan nota kesepahaman antara Menteri Pertanian dengan MUI dan Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) di mana turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, Ketua KMSN KH. Solahudin, Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir dan Ketua MUI se Sulawesi Selatan.

        "Kerja sama dengan MUI dan KMSN di era Pemerintahan Jokowi-JK ini pertama dalam sejarah. Polanya langsung 'action', kita sudah kerjakan lebih awal, diformalkan hari ini. Kita kerja dulu baru MoU, yang jelas yang kita butuhkan adalah hasilnya, rakyat menunggu. Kalau umat bergerak, Indonesia pasti hebat," tutur Amran.

        Amran juga menekankan pihaknya bertekad untuk terus mengoptimalkan bantuan guna mendorong pertumbuhan ekonomi umat. Ia menilai kerja sama antara MUI dan KMSN diyakini mampu mendorong kemajuan pembangunan pertanian, contohnya budidaya jagung di Lampung, Bengkul, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, yang telah berhasil.

        "Ini perintah Bapak Presiden agar bantuan langsung menyentuh rakyat dan berdampak langsung tingkatkan kesejahteraan. Sebab, kalau umat bisa digerakan semua, Indonesia pasti bisa menguasai dunia, menjadi negara super power. Kalau pesantren digerakan secara bersama, pertanian akan maju," tegasnya.

        Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas respons terhadap arus baru pemberdayaan ekonomi umat melalui sektor pertanian.  
  
        Menurut dia, MUI ikut tanggung jawab melakukan pemberdayaan ekonomi umat karena ulama harus mengambil ruang dalam menghilangkan kemiskinan.

        "Pesantren punya kekuatan menggerakan ekonomi umat. Dan Indonesia menuju lumbung pangan dunia optimis bisa dicapai. Karena Indonesia punya potensi sumber daya alam dan manusia yang besar. Kita tidak perlu menunggu lama terwujudnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," bebernya.

        Sementara itu, Ketua KMSN KH. Solahudin mengatakan lembaganya merupakan sebuah koperasi yang dibentuk MUI. KMSN telah bermitra dengan pesantren se Indonesia dengan mengembangkan jagung, padi dan ikan karamba serta komoditas pangan lainnya.

        Ia menilai kebijakan Menteri Amran melarang masuknya impor merupakan kunci agar petani terus meningkatkan produksi dan kesejahteraan serta meningkatkan daya saing. Terbukti, dampak kebijakan melarang impor jagung, petani binaan KMSN bisa menanam jagung, salah satunya di Merauke.

        Bantuan dari menteri Amran berupa traktor R4 10 unit, benih jagung 50 ton, bibit durian 3.000 pohon, bibit jeruk 10.000 pohon, kakao 50.000 pohon, kopi 50.000 pohon, sapi 100 ekor, ayam 10.000 ekor dan bimbingan teknis diharapkan dapat mendorong ekonomi umat.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024