MUI: Idul Adha untuk membangun solidaritas

id MUI, idul adha, idul kurban

MUI: Idul Adha untuk membangun solidaritas

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Saadi. (Istimewa)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengajak Muslimin untuk menjadikan Hari Raya Idul Adha yang juga puncak pelaksanaan ibadah haji sebagai momentum untuk membangun solidaritas sosial.

"Idul Adha juga agar memperkuat dan mengokohkan kembali ikatan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah," kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/8).

MUI, kata dia, juga mengimbau kepada umat Islam yang memiliki kelapangan rezeki agar melaksanakan ibadah kurban untuk memberikan kegembiraan kepada saudara-saudara kita yang kekurangan. Semangat berkurban harus dilandasi dengan nilai-nilai keihlasan, cinta kasih dan persaudaraan.

Seluruh umat Islam, lanjut dia, agar dalam menyambut Idul Adha dengan mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan melakukan amalan sunah lainnya yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Zainut juga mengimbau umat Islam agar merayakan Idul Adha dengan menjunjung tinggi perilaku terpuji, menjaga keamanan, kenyamanan dan kekhusyuan serta menghindarkan diri dari perilaku yang berlebihan dan menyia-nyiakan harta.

Dalam memilih hewan kurban, kata dia, harus mengindahkan standarisasi hewan yang akan disembelih antara lain kondisi kesehatan hewan, tidak cacat, bersih, cukup umur dan jauh dari penyakit.

"Serta memperhatikan cara penyembelihan dengan tetap mengacu kepada ketentuan syariat Islam," kata dia.

Masyarakat utamanya panitia kurban, kata dia, agar memperhatikan kebersihan lingkungan, memastikan bekas tempat pemotongan hewan kurban dan tempat pembagian daging kurban bersih serta tidak menimbulkan bau yang dapat mengganggu masyarakat.

"Sehingga lingkungannya tetap bersih, sehat dan bebas dari penyakit," kata dia.

Zainut juga mengimbau khatib shalat ldul Adha dalam menyampaikan pesan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan mengambil hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

"Khatib hendaknya menyampaikan pesan kesejukan untuk perdamaian dan persaudaraan. Menjauhkan diri dari fitnah, adu domba dan ujaran kebencian," kata dia.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024