Konsumsi GGL picu jantung dan stroke

id Elvieda Sariwati ,gula garam lemak,Minuman Berpemanis Dalam Kemasan,MBDK,kardiovaskuler,Kemenkes,Kelebihan konsumsi GGL

Konsumsi GGL picu jantung dan stroke

Paparan yang disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr. Elvieda Sariwati dalam diskusi publik daring bertajuk "Masa Depan Pengendalian Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)", Jakarta, Selasa (23/8/2022) (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan dr. Elvieda Sariwati mengatakan, konsumsi gula, garam dan lemak atau biasa disebut GGL berlebih, dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler dan stroke.

"Kardiovaskuler dan stroke ini sangat terkait dengan asupan gula garam lemak yang kita konsumsi sehari-hari," kata Elvieda dalam diskusi publik daring bertajuk "Masa Depan Pengendalian Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)" yang diikuti di Jakarta, Selasa.



Dia menambahkan, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi dan obesitas menduduki lima besar faktor risiko yang menyebabkan beban penyakit di dunia.

Selain itu, pembiayaan kesehatan terbesar juga diduduki oleh penyakit kardiovaskuler, kanker dan stroke.

"Kalau kita lihat juga bahwa pembiayaan terbesar adalah juga pada penyakit kardiovaskuler, kanker dan stroke," katanya.



Elvieda mengatakan, 28,7 persen masyarakat mengonsumsi gula, garam, lemak (GGL) melebihi batas konsumsi yang dianjurkan.

"Kita lihat memang yang paling tinggi adalah pada konsumsi garam yang berlebih itu ada 53,5 persen dan tentunya ini harus menjadi perhatian semua," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Kelebihan konsumsi GGL sebabkan kardiovaskuler & stroke
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024