Semarang (ANTARA) - Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Mayani Setyowati menciptakan sebuah alat sensor untuk penderita Tuberkolusis (TBC) yang dinamai Sintasis G1.0.
Menurut Mayani dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, alat ini diciptakan dari keprihatinan terhadap program pengobatan TBC di tingkat Puskesmas hingga Dinas Kesehatan.
"Banyak penderita TBC yang berhenti berobat sebelum selesai masa pengobatan selama 6 bulan," katanya.
Alat yang diciptakan lewat pendanaan dari program Kedaireka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tersebut didukung pula oleh sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu.
Ia menjelaskan Sintasis G1.0 merupakan alat berbentuk gelang penangkap sinyal biomedis berupa saturasi oksigen dan detak jantung yang dipakaikan ke penderita TBC.