New York (ANTARA) - Melonjak tinggi, harga minyak sebesar dua dolar AS di akhir perdagangan Kamis pagi WIB setelah OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan rebound permintaan selama tahun depan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman pada bulan Februari terangkat 2,02 dolar AS atau 2,4 persen menjadi menetap di 82,70 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari menguat 1,94 dolar AS menjadi 77,28 dolar AS per barel.
Kedua kontrak tersebut naik karena lonjakan kontrak berjangka minyak diesel jelang cuaca dingin akhir tahun.
Kontrak Brent telah kembali ke struktur pasar backwardated, barel pemuatan bulan depan diperdagangkan lebih tinggi daripada pengiriman selanjutnya, yang menunjukkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan mereda.
Struktur telah masuk ke dalam contango, harga kontrak berjangka lebih tinggi daripada aset dasar (harga spot).
Harga minyak telah didukung oleh kebocoran dan pemadaman pipa minyak utama Keystone milik TC Energy yang mengirimkan 620.000 barel per hari minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak naik dua dolar di tengah perkiraan kenaikan permintaan 2023
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib