Nasi Sultan selama bulan puasa tersaji

id menu ramadhan,ramadhan 1444 h,menu berbuka,urip urip ikan,krecek tolo,nasi pandan,dendeng age,nasi hijau,dendeng suwir

Nasi Sultan selama bulan puasa tersaji

Nasi Sultan, buah inspirasi dari keseharian Sri Sultan Hamengkubuwono X yang bisa menjadi menu Ramadhan 1444 H. (ANTARA/ Nabila Charisty)

Jakarta (ANTARA) - Suasana Ramadhan tidak hanya semarak dengan kegiatan ibadah umat muslim, tapi seiring dengan datangnya bulan puasa ini banyak kuliner tradisional yang biasanya tidak tersaji dalam keseharian, melengkapi sebagai menu utama.

Menu tersebut di antaranya adalah Nasi Sultan.  Nasi Sultan ini terinspirasi dari keseharian Sri Sultan Hamengkubuwono X yang gemar memasak dan mencicipi kuliner dari berbagai daerah. Menu ini dikreasikan oleh Executive Sous Chef Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Heri Purnama.   

“ Menu Nasi Sultan ini kemungkinan hanya ada satu – satunya. Oleh sebab itu, menu ini sengaja saya ciptakan sebagai wujud kekaguman saya pada Sri Sultan Hamengkubuwono X. Menu ini pun tidak saya sajikan pada setiap momen, saya hanya menawarkannya pada acara – acara besar saja, seperti pernikahan dan kepada tamu kehormatan yang berkunjung ke hotel ini,” kata Executive Sous Chef, Heri Purnama kepada ANTARA.

 


Nasi pandan wangi

Nasi berwarna hijau dengan bentuk limas layaknya nasi tumpeng tersebut secara filosofi melambangkan keagungan Kraton Yogyakarta yang kini berada di bawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
 

Nasi beraroma pandan dengan rasa gurih berwarna hijau yang dibalut dengan daun pisang. (ANTARA/ Nabila Charisty)

Urip-urip ikan

Urip – urip ikan merupakan menu pelengkap yang padu untuk dikombinasikan dengan nasi pandan. Bila mengacu pada menu asli dari apa yang telah dibuat Sri Sultan Hamengkubuwono X, Urip -urip ikan tersebut menggunakan lele.

Lantaran, tidak semua orang suka dengan lele, maka Chef Heri menggantinya dengan ikan tawar. Untuk menu kali ini.

Menu pelengkap selanjutnya adalah Krecek kacang tolo. Ya, hidangan ini serupa dengan toping yang terdapat pada Gudeg, masakan khas Yogyakarta.

Menurut chef yang mengawali karirnya sejak tahun 1995 itu, saat kerupuk kulit dicampur dengan bumbu maka jangan mengaduknya dengan berlebihan agar hidangan tidak cepat asam. Karenanya, setelah krecek dimasak dengan bumbu dapat ditaburi kacang tolo yang telah direbus.

 

Dendeng Age

Berbeda dengan kebanyakan dendeng pada umumnya, hidangan yang diolah dari daging sapi ini dimasak selama 45 menit dengan menggunakan buah sukun agar rasa dendeng lebih gurih.

Setelah diberi bumbu rempah, dendeng yang biasanya disajikan dengan rasa manis, untuk menu makanan yang satu ini, dendeng tercipta rasa yang lebih pedas dan gurih. Saat disajikan ke dalam mangkuk, dendeng pun diberi taburan abon sapi, bawang merah dan bawang putih goreng, serta koya sehingga semakin kaya rasa.


Bobor pucuk labu

Menu hidangan Nasi Sultan akan kurang lengkap rasanya bila tidak dibasahi dengan sesuatu yang berkuah. Bobor pucuk labu kiranya dapat menjadi penyempurna hidangan.
 

 Proses memasaknya pun cukup mudah. Pertama, labu kuning dan labu siam dipotong berbentuk segi empat dengan ukuran masing – masing 2 cm, lalu dipadukan juga dengan daun pucuk labunya. Serupa seperti sayur lodeh, bobor pucuk labu ini menggunakan bumbu dasar putih seperti kemiri dan bawang putih.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nasi Sultan, hidangan inspirasi Ramadhan 1444 H
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024