Kemenhut lepasliarkan Kucing Emas di Leuser

id kucing emas,kemenhut,taman nasional gunung leuser,tngl,kementerian kehutanan,menteri kehutanan,konservasi satwa,satwa di

Kemenhut lepasliarkan Kucing Emas di Leuser

Kucing emas (Catopuma temminckii) yang dilepasliarkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Taman Nasional Gunung Leuser, Langkat, Sumatera Utara pada Selasa (25/2/2025) ANTARA/HO-Kemenhut

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pelepasliaran sepasang Kucing Emas (Catopuma temminckii) di Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara (Sumut) untuk mendukung perkembangbiakannya di alam liar.

"Semoga Kucing Emas-nya berkembang dengan baik," ujar Menhut Raja Antoni dalam pernyataan diterima di Jakarta, Rabu.

Pelepasliaran itu dilakukan pada Selasa (25/2) oleh Menhut didampingi Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan (Gakum) Kemenhut Dwi Januarto Nugroho, Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Kemenhut Nunu Anugrah. Turut pula hadir mendampingi, Komisaris Faunalad Dokter Irene dan Pemilik Fauna Indonesia, Danny Gunalen.

Kucing Emas yang dilepasliarkan itu merupakan hasil penangkaran PT Alam Jaya Nusantara. Sepasang Kucing Emas ini tercatat lahir pada 23 Juli 2021 yang merupakan generasi Fenotipe 2.

Kucing Emas merupakan spesies yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Sebaran Kucing Emas di wilayah Sumatera hingga Semenanjung Malaysia.

Pada kesempatan yang sama Menhut Raja Antoni juga melakukan peninjauan area restorasi Cinta Raja III. Area itu awalnya merupakan bekas lahan sawit yang kembali ditanami.

Untuk diketahui, di area restorasi Cinta Raja ini terpantau adanya empat individu orangutan dan delapan harimau. Area tersebut juga dimanfaatkan untuk penelitian studi tingkat universitas.

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2025