Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan esktrakurikuler galeman dan tembang Jawa sebagai upaya melestarikan budaya lokal.

Kepala Sekolah SD Pagerharjo, Sumiarsih di Kulon Progo, Jumat, mengatakan siswa berlatih gamelan dan macapat di rumah penduduk seorang seniman Samigaluh, Jono, sebanyak tiga kali seminggu anak-anak.
"Mereka berlatih disana karena sekolah belum punya seperangkat gamelan. Selama ini latihan gamelan dan karawitan dilakukan di rumah Jono, yang telah memiliki seperangkat gamelan, dan yang bersangkutan berkenan melatih," kata Sumiarsih.

Menurut dia, masyarakat desa Pagerharjo sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini. Hal ini terbukti dengan keiklasan warga sekitar sekolah yang menyediakan tempat untuk berlatih.

"Adanya ekstrakurikuler muatan lokal seperti ini, siswa diharapkan dapat mengenali budayanya sendiri sekaligus melatih anak dalam membentuk karakter melalui kesenian. Pembentukan karakter  melalui kesenian tradisional kami anggap sangat penting karena saat ini banyak anak-anak yang melupakan budayanya. Hal tersebut tercermin semakin lunturnya sikap unggah-ungguh anak terhadap orang tua dan lingkungannya," kata dia.

Untuk mendukung kegiatan ini, kata dia, pihak sekolah berusaha mengajukan pinjaman seperangkat gamelan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Gamelan tersebut rencananya akan ditempatkan di rumah warga dekat sekolah yang mengikhlaskan tempatnya untuk berlatih.

"Kami berusaha untuk mendapatkan seperangkat gamelan untuk sekolah, sehingga tidak perlu repot meminjam dari tempat lain. Selain seni gamelan, rencananya di sekolah akan diajarkan seni tari dan rebana," kata dia.

(KR-STR)

Pewarta :
Editor : Mamiek
Copyright © ANTARA 2025