Jakarta (ANTARA Jogja) - Pebalap Indonesia Rifat Sungkar menyatakan optimistis meraih posisi tiga besar dalam klasemen akhir World Rally Championship 2012 mengingat dirinya masih memiliki peluang untuk mengumpulkan poin tertinggi dalam balapan tersebut.

"Posisi satu sampai tiga masih bisa saya raih dalam seri terakhir WRC 2012 Rally di Salou, Spanyol. Tim kami mencari momentum terbaik karena sejatinya peluang menjadi juara masih terbuka lebar, maka dari itu titel akan kami kejar semaksimal mungkin," kata Rifat dalam konferensi jarak jauh yang diadakan Pertamina di Pisa Cafe, Jakarta, Rabu.

Rifat saat ini di Spanyol untuk menjalani persiapan balap reli terakhir WRC yang menurutnya sebagai track yang sulit.

Ia mengatakan, reli Spanyol itu menjadi arena perjuangan terakhir yang berat untuk Fastron World Rally Team pada 2012.

Ia menjelaskan, akan bertanding di lintasan sejauh 1.391,73 kilometer dengan komposisi medan balap campuran antara gravel (kerikil) dan aspal.

"Tantangannya adalah kita dituntut untuk menyesuaikan spesifikasi dan pengaturan kendaraan sesuai dengan tipe lintasan dalam rentang waktu yang singkat," katanya.

Tim Fastron World Rally Team 2012 sudah di Spanyol sejak 4 November untuk meriset lokasi balap, sedangkan pada 8-13 November tim Fastron World Rally akan menghadapi pertarungan terakhirnya.

Hingga saat ini, peninjauan area balap yang sudah dilakukan baru mencapai 50 persen.

"Setiap hari saya dan tim berangkat jam setengah lima pagi dan pulang jam delapan malam untuk melakukan survei area balap," katanya.   
   
Lokasinya, katanya, sangat labil, terletak di perbukitan dengan cahaya matahari terik, dengan suhu dingin atau mencapai 11 derajat Celcius.

"Kami terus mempelajari "latitude" atau ketinggian dari trek balap. Reli kali ini mempunyai 'latitude' cukup tinggi dan angin berembus sangat dingin. Saya dan navigator Scot Beckwit akan mengenakan jaket tebal dalam balapan itu," katanya.

Ia menyebut tantangan medan balapan sangat ekstrem dengan karakter jalan berdebu cukup tebal.

"Tantangan medan sangat ekstrem karena karakter jalan diselimuti debu tebal yang mengganggu pandangan dan lebar jalan seukuran satu setengah mobil. Meski begitu kami dituntut sebisa mungkin memacu mobil dengan kecepatan tinggi," katanya.

Rifat mengatakan balapan di Spanyol merupakan tantangan baru yang menuntut presisi pengaturan dan strategi mekanik mobil relinya.

"Reli ini merupakan 'challenge' yang baru, pemilihan ban harus tepat. Harus benar-benar efektif dalam memilihnya apalagi per musim kita hanya dibatasi memakai 20 ban plus empat joker ban," kata dia.

Ia mengatakan tim dari seluruh dunia datang ke tempat itu karena sebagai balapan terakhir.

"Seluruh tim dunia datang karena ini adalah balapan terakhir yang akan menentukan pemenang di akhir musim," katanya.

Saat ditanya mengenai kesiapannya kembali berlaga di reli tahun depan, dia mengatakan bahwa hal itu masih tergantung dari regulasi yang mengatur reli dunia.

"Sejauh ini kami juga belum mengetahui seperti apa rencana untuk kiprah tahun depan karena akan ada pemecahan kelas reli menjadi beberapa nomor," katanya.

Sebelumnya, pebalap andalan Pertamina Lubricants tersebut berhasil memenangkan sejumlah putaran reli Class N dalam World Rally Championship.

Rifat mampu naik podium di peringkat tiga reli Portugal, juara 1 Jerman, urutan 3 di Italia, dan urutan terdepan reli Prancis.

Pertamina sebagai sponsor Fastron World Rally Team 2012 sangat mengharapkan Rifat mampu menjadi juara dalam reli Spanyol itu.

"Reli terakhir sangat berdebu dan area yang sangat labil, kami berharap Rifat dan tim mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional," kata Manajer Pemasaran Pertamina Unit Pelumas Syafanir Sayuti.

(A061)


Pewarta :
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2025