Jogja (ANTARA Jogja) - Sebanyak 60 perupa dari 15 negara ikut memamerkan karya mereka dalam Pameran Seni Rupa Internasional di Jogja National Museum, Gampingan, Kota Yogyakarta, 12-18 Desember 2012.
Pameran yang dibuka pada Rabu malam itu, merupakan pameran ke-5 yang diselenggarakan Kelompok Seringgit.
Dengan mengusung tema "Java Spices", pameran seni rupa ini diikuti 60 perupa dari 15 negara Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Austria, Italia, Singapura, Jepang, Austria, Taiwan, Rusia, Nigeria, dan Indonesia sendiri.
Pameran dibuka dengan sapuan kuas oleh Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM) KPH Wironegoro, dan Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Bidang Pembangunan Hadi Muchtar mewakili Wali Kota Hariyadi Suyuti. Kemudian diikuti seluruh perupa peserta pameran.
Perwakilan dari Kelompok Seringgit, Dwi Marianto di sela-sela acara pembukaan pameran ini, mengatakan pameran internasional ke-5 dimaksudkan untuk semakin memperkuat dan memperluas hubungan seniman khususnya Indonesia dengan seniman Internasional.
"Setelah pameran ke-empat sukses di Hanoi, Vietnam sekarang kami menyelenggarakan pameran kembali tujuannya unutuk memperkuat dan memperluas hubungan antar seniman Internasional, yang selalu diikuti oleh seniman-seniman baru,"katanya.
Pemilihan tempat di Yogyakarta, lanjut dia, karena daerah Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang representatif untuk menjamu seniman-seniman Internasional.
"Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya selain juga pendidikan sangat representatif untuk menjamu para seniman-seniman Internasional," katanya.
Sementara itu, KPH Wironegoro mengatakan dengan diselenggarakannya pameran Internasional di Yogyakarta maka dapat menjadi unsur pemerkuat keistemawaan Yogyakarta.
"Dengan pameran seni rupa Internasional ini merupakan momentum untuk semakin memperkuat keistimewaan Yogyakarta sebagai kota budaya," katanya.
Seniman asal Malaysia, Ursa Teoh Joo Ngee, mengatakan motivasi utamanya untuk ikut serta dalam pameran tersebut selain untuk memamerkan karya seni instalasinya,adalah untuk memperkuat persahabatan dengan seniman Indonesia.
"Pameran ini saya maksudkan untuk memperkuat persahabatan antara seniman malaysia dan Indonesia," katanya.
Selain itu, menurut dia, pemilihan lokasi di Yogyakarta juga merupakan daya tarik tersendiri baginya untuk turut serta dalam pameran Internasional tersebut.
"Saya senang di Yoyakarta. Menurut saya Yogyakarta memiliki daya tarik yang berbeda dengan daerah-daerah lain yang pernah saya datangi," kata seniman yang memerkan karya instalasi berjudul "Java Spices and Rose" ini.
(KR-LQH)
Pameran yang dibuka pada Rabu malam itu, merupakan pameran ke-5 yang diselenggarakan Kelompok Seringgit.
Dengan mengusung tema "Java Spices", pameran seni rupa ini diikuti 60 perupa dari 15 negara Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Austria, Italia, Singapura, Jepang, Austria, Taiwan, Rusia, Nigeria, dan Indonesia sendiri.
Pameran dibuka dengan sapuan kuas oleh Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM) KPH Wironegoro, dan Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Bidang Pembangunan Hadi Muchtar mewakili Wali Kota Hariyadi Suyuti. Kemudian diikuti seluruh perupa peserta pameran.
Perwakilan dari Kelompok Seringgit, Dwi Marianto di sela-sela acara pembukaan pameran ini, mengatakan pameran internasional ke-5 dimaksudkan untuk semakin memperkuat dan memperluas hubungan seniman khususnya Indonesia dengan seniman Internasional.
"Setelah pameran ke-empat sukses di Hanoi, Vietnam sekarang kami menyelenggarakan pameran kembali tujuannya unutuk memperkuat dan memperluas hubungan antar seniman Internasional, yang selalu diikuti oleh seniman-seniman baru,"katanya.
Pemilihan tempat di Yogyakarta, lanjut dia, karena daerah Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang representatif untuk menjamu seniman-seniman Internasional.
"Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya selain juga pendidikan sangat representatif untuk menjamu para seniman-seniman Internasional," katanya.
Sementara itu, KPH Wironegoro mengatakan dengan diselenggarakannya pameran Internasional di Yogyakarta maka dapat menjadi unsur pemerkuat keistemawaan Yogyakarta.
"Dengan pameran seni rupa Internasional ini merupakan momentum untuk semakin memperkuat keistimewaan Yogyakarta sebagai kota budaya," katanya.
Seniman asal Malaysia, Ursa Teoh Joo Ngee, mengatakan motivasi utamanya untuk ikut serta dalam pameran tersebut selain untuk memamerkan karya seni instalasinya,adalah untuk memperkuat persahabatan dengan seniman Indonesia.
"Pameran ini saya maksudkan untuk memperkuat persahabatan antara seniman malaysia dan Indonesia," katanya.
Selain itu, menurut dia, pemilihan lokasi di Yogyakarta juga merupakan daya tarik tersendiri baginya untuk turut serta dalam pameran Internasional tersebut.
"Saya senang di Yoyakarta. Menurut saya Yogyakarta memiliki daya tarik yang berbeda dengan daerah-daerah lain yang pernah saya datangi," kata seniman yang memerkan karya instalasi berjudul "Java Spices and Rose" ini.
(KR-LQH)