Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono medukunga wacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menjadikan bulu tangkis menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
"Saya mendukung wacana tersebut," kata Menkokesra Agung Laksono ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Agung menjelaskan olahraga diyakini bisa berdampak positif bagi perkembangan mental pelajar dan sekaligus meningkatkan pendidikan karakter bangsa.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh seusai MoU antara Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dengan perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) mengatakan kementeriannya tengah mendorong agar bulu tangkis menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Pemerintah, kata dia, juga akan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar pelatihan bulu tangkis menjadi optimal.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut, menurut dia, dinilai dapat mengasah nilai-nilai positif pada anak.
Dalam kesempatan tersebut menteri juga menyambut positif penyelenggaraan Sinar Dunia (SIDU) CUP 2013 pada 2 hingga 6 April dengan peserta para pelajar SD dan SMP.
Sementara Suhendra Wiriadinata, Direktur Corporate Affairs and Communication APP, menambahkan bulu tangkis sebagai olahraga yang merakyat.
"Tak jarang, juara-juara bulu tangkis itu munculnya dari sekolah. Itu sebabnya, even Sidu Cup diadakan untuk keempat kalinya guna mencari bibit-bibit bulu tangkis berprestasi," katanya.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tambah dia, sekolah juga dapat mengizinkan latihan bulu tangkis, khususnya, yang dapat menghidupkan kembali kecintaan kepada bulu tangkis.
Dengan adanya MoU tersebut, tambah dia, membuktikan pemerintah ingin menyatukan prestasi olahraga dan pendidikan dalam satu kesatuan.
Sementara itu, di Jakarta, kejuaraan digelar di GOR Asia Afrika Senayan dan akan diikuti sekitar 1.000 pelajar SD dan SLTP yang terbagi dalam empat kelompok umur dan melibatkan 656 sekolah dengan perincian 450 SD sekolah dan SMP 206 sekolah.
(W004)
"Saya mendukung wacana tersebut," kata Menkokesra Agung Laksono ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Agung menjelaskan olahraga diyakini bisa berdampak positif bagi perkembangan mental pelajar dan sekaligus meningkatkan pendidikan karakter bangsa.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh seusai MoU antara Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dengan perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) mengatakan kementeriannya tengah mendorong agar bulu tangkis menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Pemerintah, kata dia, juga akan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar pelatihan bulu tangkis menjadi optimal.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut, menurut dia, dinilai dapat mengasah nilai-nilai positif pada anak.
Dalam kesempatan tersebut menteri juga menyambut positif penyelenggaraan Sinar Dunia (SIDU) CUP 2013 pada 2 hingga 6 April dengan peserta para pelajar SD dan SMP.
Sementara Suhendra Wiriadinata, Direktur Corporate Affairs and Communication APP, menambahkan bulu tangkis sebagai olahraga yang merakyat.
"Tak jarang, juara-juara bulu tangkis itu munculnya dari sekolah. Itu sebabnya, even Sidu Cup diadakan untuk keempat kalinya guna mencari bibit-bibit bulu tangkis berprestasi," katanya.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tambah dia, sekolah juga dapat mengizinkan latihan bulu tangkis, khususnya, yang dapat menghidupkan kembali kecintaan kepada bulu tangkis.
Dengan adanya MoU tersebut, tambah dia, membuktikan pemerintah ingin menyatukan prestasi olahraga dan pendidikan dalam satu kesatuan.
Sementara itu, di Jakarta, kejuaraan digelar di GOR Asia Afrika Senayan dan akan diikuti sekitar 1.000 pelajar SD dan SLTP yang terbagi dalam empat kelompok umur dan melibatkan 656 sekolah dengan perincian 450 SD sekolah dan SMP 206 sekolah.
(W004)