Jogja (Antara Jogja) - Gembira Loka Zoo Yogyakarta dalam upaya memiliki koleksi burung penguin dan flamingo, `berburu` jenis burung itu ke negara-negara di Eropa.

"Untuk itu, kami terus mencoba menjalin hubungan baik dengan beberapa kebun binatang yang ada di negara-negara Eropa," kata Direktur Utama Gembira Loka Zoo (GLZoo) KMT A Tirtodiprojo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia pihaknya untuk `berburu` penguin tidak hanya bergantung pada negara tetangga seperti Singapura Zoo, namun harus terbang hingga Eropa.

"Pada pertengahan April lalu, ke Amsterdam, Belanda, saya diterima general manager kurator yang mengurusi satwa dari kebun binatang di Belanda," katanya sepulang dari Belanda.

Sebelum ke Belanda, kata dia, dirinya mendapat pemberitahuan bahwa di negeri kincir angin tersebut ada sekitar 150 ekor penguin.

Namun, Asosiasi Kebun Binatang se-Eropa memiliki aturan kalau belum mampu menangkarkan hingga 180 ekor penguin, maka Belanda tak akan melepaskan penguin koleksinya ke negara lain.

Karena setiap tahun Belanda mampu menangkarkan 50 ekor penguin, dan meski tingkat kematiannya mencapai 50 persen, tetapi ada harapan tahun depan atau tahun berikutnya lagi GLZoo bakal mendapatkan bantuan penguin dari artis Zoo Amsterdam tersebut.

"Sambutan mereka bagus. Mereka menawarkan satwa yang surplus. Rencana akhir Mei nanti, kami akan bertemu lagi di Singapura, dalam forum pameran akuarium terbesar di dunia," katanya.

Di Eropa, kata dia, jika dirinya juga bertemu John Rent, seorang agen penghubung antarkebun binatang se-dunia. Melalui broker tersebut, GLZoo Yogyakarta memesan burung flamingo.

"Selain flamingo, kami akan mengambil burung-burung eksotik asal negara Eropa lainnya. Pada hari ketiga, kami menyempatkan mengunjungi peternakan bebek dan angsa di Jerman. Bebek dan angsa di sana pandai menyanyi, dan warna bulunya menarik," katanya.

Selain itu, kata dia, dirinya juga ke Hannover Zoo yang memiliki koleksi satwa unik, dan kebun binatangnya mirip dunia fantasi. Pihaknya juga ke Frankfurt Zoo di Jerman.

"Kami jalin hubungan dengan kebun binatang di Eropa yang sudah maju. Karena kalau hasil penangkarannya berhasil, mereka akan memberikan satwanya yang surplus," katanya.

(H008)


Pewarta : Oleh Heru Jarot Cahyono
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2025