Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta memindahkan lokasi penyelenggeraan kegiatan kesenian rutin "Klangenan Jogja" ke pasar seni dan kerajinan XT-Square.
"Pemindahan lokasi ini ditujukan untuk memecah keramaian sehingga tidak hanya terkonsentrasi di kawasan Malioboro dan Titik Nol Yogyakarta saja, tetapi bisa menyebar ke bagian selatan," kata Kepala Bidang Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Selasa.
Sebelum dipindahkan, kegiatan pentas kesenian tradisional tersebut dilakukan di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret dan kemudian dipindahkan ke panggung kesenian Pasar Ngasem.
Klangenan Jogja diselenggarakan secara rutin setiap Sabtu malam pada pekan terakhir setiap bulannya dengan menampilkan kelompok-kelompok kesenian dari wilayah.
Kelompok kesenian yang akan mengisi kegiatan tersebut adalah 11 kelompok terbaik dalam festival kesenian kelurahan yang telah diselenggarakan sebelumnya.
"Kami ingin mengenalkan berbagai potensi kesenian yang ada di wilayah. Kegiatan kesenian tersebut juga menjadi kegiatan unggulan selama libur panjang sekolah nanti," katanya.
Selain Klangenan Jogja, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta juga menggelar kegiatan khusus untuk menyambut libur panjang sekolah yaitu pentas seni kawasan dari komunitas di wilayah.
"Pada Juni, akan ditampilkan paguyuban kesenian dari Umbulharjo. Namun, tempat penyelenggaraannya belum ditetapkan," katanya.
Golkari juga menyebutkan, sejumlah kampung wisata yang telah terbentuk di Kota Yogyakarta juga siap menerima wisatawan saat libur panjang sekolah.
"Ada beberapa kampung wisata yang sudah berkembang dengan baik seperti Dipowinatan, Tahunan, Kadipaten, Purbayan dan Sosromenduran. Kampung wisata itu pasti sudah siap menerima kunjungan wisatawan saat libur panjang sekolah," katanya.
Golkari juga mengatakan, akan ada kunjungan sekitar 800 hingga 1.000 tamu ke sejumlah kampung wisata di Yogyakarta yang berasal dari peserta konferensi psikologi dari Universitas Gajah Mada (UGM).
(E013)
"Pemindahan lokasi ini ditujukan untuk memecah keramaian sehingga tidak hanya terkonsentrasi di kawasan Malioboro dan Titik Nol Yogyakarta saja, tetapi bisa menyebar ke bagian selatan," kata Kepala Bidang Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Selasa.
Sebelum dipindahkan, kegiatan pentas kesenian tradisional tersebut dilakukan di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret dan kemudian dipindahkan ke panggung kesenian Pasar Ngasem.
Klangenan Jogja diselenggarakan secara rutin setiap Sabtu malam pada pekan terakhir setiap bulannya dengan menampilkan kelompok-kelompok kesenian dari wilayah.
Kelompok kesenian yang akan mengisi kegiatan tersebut adalah 11 kelompok terbaik dalam festival kesenian kelurahan yang telah diselenggarakan sebelumnya.
"Kami ingin mengenalkan berbagai potensi kesenian yang ada di wilayah. Kegiatan kesenian tersebut juga menjadi kegiatan unggulan selama libur panjang sekolah nanti," katanya.
Selain Klangenan Jogja, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta juga menggelar kegiatan khusus untuk menyambut libur panjang sekolah yaitu pentas seni kawasan dari komunitas di wilayah.
"Pada Juni, akan ditampilkan paguyuban kesenian dari Umbulharjo. Namun, tempat penyelenggaraannya belum ditetapkan," katanya.
Golkari juga menyebutkan, sejumlah kampung wisata yang telah terbentuk di Kota Yogyakarta juga siap menerima wisatawan saat libur panjang sekolah.
"Ada beberapa kampung wisata yang sudah berkembang dengan baik seperti Dipowinatan, Tahunan, Kadipaten, Purbayan dan Sosromenduran. Kampung wisata itu pasti sudah siap menerima kunjungan wisatawan saat libur panjang sekolah," katanya.
Golkari juga mengatakan, akan ada kunjungan sekitar 800 hingga 1.000 tamu ke sejumlah kampung wisata di Yogyakarta yang berasal dari peserta konferensi psikologi dari Universitas Gajah Mada (UGM).
(E013)