Yogyakarta (ANTARA) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil VII Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan harga pangan di wilayah itu masih terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 berdasarkan hasil pemantauan pasar.
"Dari pantauan kami, harga memang ada kenaikan sejak November, tapi masih di ambang toleransi dan tidak ada indikasi persaingan usaha tidak sehat," kata Kepala Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Kanwil VII Yogyakarta Maryunani Sinta Hapsari usai pemantauan harga pangan di ritel modern Superindo Dongkelan, Kota Yogyakarta, Selasa.
Menurut Sinta, pemantauan harga dan pasokan jelang Nataru digencarkan sejak November 2025 untuk mengantisipasi potensi praktik persaingan usaha tidak sehat seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
"Pengawasan kami prioritaskan di toko modern dan pasar tradisional," ujar dia.
Ia mengakui komoditas cabai tercatat mengalami kenaikan paling signifikan ketimbang bahan pokok lainnya, namun bukan disebabkan persaingan usaha melainkan akibat faktor musim.
"Tidak ada yang naiknya langsung melonjak tinggi atau ada indikasi persaingan usaha tidak sehat," ujar dia.
Menurut dia, kenaikan harga masih dapat ditoleransi apabila masih di kisaran lima hingga 10 persen, dengan mempertimbangkan jenis serta segmen produk.
Produk pangan dengan segmen premium, kata dia, memiliki mekanisme harga yang berbeda dibandingkan kebutuhan pangan masyarakat secara umum.
Ia menilai para pelaku usaha di DIY telah mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang Nataru untuk beberapa bulan ke depan sehingga ketersediaan pangan relatif aman.
"Harapannya nanti di Nataru itu pangan aman, sehat, harga terjangkau, pasokan juga aman," ujar Sinta.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pengawasan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Budi Santoso menyebut ketersediaan bahan pangan di toko modern masih mencukupi hingga akhir tahun, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan karena pasokan pangan di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota Yogyakarta masih dalam kondisi aman dan terkendali.
Terkait harga, Budi menyebut komoditas cabai yang sebelumnya sempat menembus lebih dari Rp100 ribu per kilogram (kg) kini berada di kisaran Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kg berdasar pemantauan terakhir.
"Baik di pasar tradisional maupun pasar modern, ketersediaan bahan pokoknya semuanya cukup dan terkendali, di bawah pengawasan dan koordinasi Pemerintah Kota Yogyakarta," katanya.
