Jogja (Antara Jogja) - Pedagang produk fashion di pasar tradisional terbesar Kota Yogyakarta, Pasar Beringharjo meraup untung dengan adanya peningkatan penjualan menjelang Lebaran hingga setidaknya tiga kali lipat dibanding hari biasa.
"Momentum Lebaran adalah waktu yang sangat dinantikan oleh pedagang karena penjualan pasti meningkat," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi di Yogyakarta, Senin.
Menurut Ujun, produk fashion yang cukup banyak diburu oleh masyarakat adalah baju dan perlengkapan muslim, seperti baju koko dan gamis dari Thailand.
"Kami tidak bisa menyebut berapa omzetnya. Namun stok yang dimiliki pedagang rata-rata sudah habis," katanya.
Di toko miliknya, Ujun menyebut rata-rata mampu menjual dua hingga tiga kodi baju koko dan lima hingga enam kodi baju gamis per hari.
"Jumlah pengunjung juga mengalami peningkatakn hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa sekitar 80.000 orang. Itu terjadi pada Sabtu (3/8) dan Minggu (4/8). Saat ini sudah mulai berkurang namun masih tetap ramai," katanya.
Ujun memperkirakan jumlah pengunjung ke Pasar Beringharjo akan kembali meningkat pascaLebaran mulai H+3 hingga H+5 dengan kenaikan tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Namun, sambung Ujun, ada perbedaan barang yang dibeli pengunjung yaitu menjadi berbagai produk batik khas Yogyakarta yang akan digunakan sebagai oleh-oleh.
"Pada tahun ini, penjualan produk fashion di Pasar Beringharjo lebih baik dibanding Lebaran tahun lalu. Daya beli masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, akan terus mengintensifkan penjagaan keamanan dan layanan di Pasar Beringharjo.
"Ada peningkatan pengunjung hingga dua kali lipat. Kami tidak menambah petugas keamanan tetapi mengintensifkan penjagaan," katanya.
Sebanyak 16 petugas pemandu juga sudah disiapkan untuk memberikan informasi kepada pengunjung. Pemandu tersebut ditempatkan di delapan pintu masuk pasar.
(E013)
"Momentum Lebaran adalah waktu yang sangat dinantikan oleh pedagang karena penjualan pasti meningkat," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi di Yogyakarta, Senin.
Menurut Ujun, produk fashion yang cukup banyak diburu oleh masyarakat adalah baju dan perlengkapan muslim, seperti baju koko dan gamis dari Thailand.
"Kami tidak bisa menyebut berapa omzetnya. Namun stok yang dimiliki pedagang rata-rata sudah habis," katanya.
Di toko miliknya, Ujun menyebut rata-rata mampu menjual dua hingga tiga kodi baju koko dan lima hingga enam kodi baju gamis per hari.
"Jumlah pengunjung juga mengalami peningkatakn hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa sekitar 80.000 orang. Itu terjadi pada Sabtu (3/8) dan Minggu (4/8). Saat ini sudah mulai berkurang namun masih tetap ramai," katanya.
Ujun memperkirakan jumlah pengunjung ke Pasar Beringharjo akan kembali meningkat pascaLebaran mulai H+3 hingga H+5 dengan kenaikan tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Namun, sambung Ujun, ada perbedaan barang yang dibeli pengunjung yaitu menjadi berbagai produk batik khas Yogyakarta yang akan digunakan sebagai oleh-oleh.
"Pada tahun ini, penjualan produk fashion di Pasar Beringharjo lebih baik dibanding Lebaran tahun lalu. Daya beli masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, akan terus mengintensifkan penjagaan keamanan dan layanan di Pasar Beringharjo.
"Ada peningkatan pengunjung hingga dua kali lipat. Kami tidak menambah petugas keamanan tetapi mengintensifkan penjagaan," katanya.
Sebanyak 16 petugas pemandu juga sudah disiapkan untuk memberikan informasi kepada pengunjung. Pemandu tersebut ditempatkan di delapan pintu masuk pasar.
(E013)