Indonesia raih untung jika gabung BRICS

id Wamendag,Jerry Sambuaga,BRICS

Indonesia raih untung jika gabung BRICS

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023) malam. (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan keuntungan yang diperoleh Indonesia jika bergabung dengan aliansi dagang BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) yakni kesempatan perluasan pasar non-tradisional ke Afrika maupun Amerika Latin.

“Fokusnya beda kan dengan apa yang kita lakukan di ASEAN, di APEC atau G20. Ada region baru, kita bisa namakan nontradisional, ada Brasil di Amerika Latin, ada Afrika Selatan di Afrika. Itu bisa jadi pintu masuk untuk eksplorasi yang belum,” kata Jerry di Semarang, Jawa Tengah, Jumat malam.

Meski demikian, Jerry belum memastikan apakah Indonesia sudah memutuskan untuk bergabung atau tidak dengan BRICS. Dia lantas mengatakan memang ada kesempatan dan potensi untuk bergabung dengan BRICS.

“Kalau itu tanya ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Cuma intinya ketertarikan itu ada, potensi itu jelas, dan opportunity-nya ada,” ujar Jerry.

Jerry menjelaskan bahwa jauh sebelum ada Kerangka Kerja Sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) ataupun Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), terdapat wacana yang menyebutkan bahwa semestinya terdapat dua negara berinisial "I" dalam BRICS yakni India dan Indonesia.

Hal itu karena jumlah populasi yang dimiliki Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia seperti negara-negara anggota BRICS lainnya.

“Yang namanya pedagang, ekonomi global tidak boleh lepas dari populasi. Coba Brazil, dia nomor 5 atau 6, Rusia, ya tidak sebanyak kita tapi juga populasinya besar, India nomor 1 mungkin, Afrika Selatan di Afrika paling besar,” jelas Jerry.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendag ungkap keuntungan jika Indonesia gabung BRICS
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024