Surabaya (Antara Jogja) - Tiga mahasiswa Universitas Surabaya menciptakan mainan edukasi bertajuk "Busada" atau "Buang Sampah untuk Indonesia" yang menjadi juara pertama dalam "Industrial Design National Seminar And Competition" atau Indisco 2013 di Universitas Diponegoro Semarang, akhir September 2013.

"Permainannya mirip 'Angry Bird' karena melempar sampah pakai ketapel ke arah bak sampah, tapi bak sampahnya bergerak-gerak, bahkan bisa diberi penghalang yang bergerak-gerak untuk menambah tingkat kesulitan," kata koordinator tim 'Busada', Willyanto Wirya Dinata, di kampus setempat, Rabu.

Didampingi dua rekannya Vincent (mahasiswa Jurusan Teknik Industri) dan Fiorencius Franantya (mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk), Willy yang juga semester 5 dari Jurusan Teknik Industri itu menjelaskan ide mainan itu diilhami permainan masa kecilnya berupa melempar bola ke dalam jaring dengan pantulan.

"Tapi, kami menambahkan unsur edukasi dan budaya pada permainan itu yakni bak sampahnya diberi background sura dan baya untuk desain Surabaya dan wayang untuk desain Indonesia, kemudian unsur edukasinya berupa 'barang' yang dilempar adalah sampah kecil-kecil," katanya.

Selain itu, bentuk permainan juga ergonomis (aman dan nyaman untuk anak-anak), karena itu kotak mainan seukuran tubuh anak-anak dan sudut pada kotak juga tumpul, sehingga tidak berbahaya bagi anak-anak.

"Kami sudah melakukan uji coba mainan Busada pada anak-anak dan umumnya suka hingga dua jam bermain. Kami belum membuat mainan Busada untuk dijual, tapi kami nantinya juga mengarah ke sana. Kalau dijual mungkin Rp250 ribu," katanya.

Namun, permainan juga disesuaikan dengan tema Indisco pada tahun ini yakni "Automata Toys For Edu Play-Thing", karena itu permainan bernama Expecto itu menunjukkan mekanisme gerakan dari tokoh, namun memiliki sisi edukasi serta berunsur budaya.

"Bagi pemain yang berhasil memasukkan 'sampah' ke dalam bak akan mendapatkan 'hadiah' berupa kartu yang juga mengenalkan budaya bangsa, seperti cerita sura dan baya atau cerita pewayangan," katanya.

Akhirnya, inovasi mereka mampu mengalahkan 22 tim se-Indonesia yang melaju ke dalam semifinal "Indisco 2013". "Busada itu memadukan ilmu yang kami dapat di bangku perkuliahan tentang mekanik dan ergonomi serta fenomena yang ada saat ini," katanya.

Karena tema itu, maka sebagian besar pola permainan ditujukan kepada anak-anak dengan usia 6-12 tahun. "Tidak hanya fun, tapi ada pesan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, serta nilai-nilai tradisional juga disampaikan melalui permainan itu," katanya.

Tahun 2012, tim mahasiswa Ubaya juga meraih juara pertama Indisco di Undip Semarang. "Jadi, ada tanggung jawab moril dari Jurusan karena Indisco 2012, Ubaya juga juara 1, meski waktunya agak mepet," kata anggota tim Expecto, Vincent.

(E011)


Pewarta : Oleh Edy M Ya'kub
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024