Jogja (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Leiden Belanda merintis kerja sama pendidikan program "double degree" untuk studi ilmu humaniora, kedokteran, dan kehutanan.
"Selama ini yang sudah berjalan adalah program penelitian dan supervisi bersama. Ke depan yang akan dikembangkan ke arah mobilitas mahasiswa kedua universitas," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno di Yogyakarta, Kamis.
Usai penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dengan Universitas Leiden, ia mengatakan dengan kerja sama itu diharapkan UGM bisa mewarnai pendidikan Universitas Leiden khususnya untuk studi tentang Indonesia.
"Universitas Leiden sangat kuat dalam bidang studi Indonesia yang didukung keberadaaan perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal Land-en Volkenkunde (KTLV). Salah satu koleksinya adalah buku flora-fauna Indonesia yang ditulis pada abad ke-19," katanya.
Menurut dia, studi Indonesia di Universitas Leiden menjadi tempat belajar mahasiswa dari berbagai belahan dunia, UGM diharapkan mewarnai pendidikan di universitas tersebut dengan memasukkan perspektif UGM dalam pembelajaran di Belanda.
"Jika hal itu terealisasi maka pendidikan tentang studi Indonesia di Universitas Leiden bukan lagi berdasarkan perspektif pandangan orang Belanda tentang Indonesia, melainkan sebaliknya ada pandangan orang Indonesia tentang Indonesia," katanya.
Ia mengatakan Universitas Leiden juga tertarik untuk memasukkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UGM sebagai salah komponen dalam kurikulum pendidikan.
"Rektor Universitas Leiden Carel Stolker tertarik untuk memasukkan KKN PPM sebagai salah satu komponen dalam mata kuliah di kampus tersebut," katanya.
Menurut dia, program KKN PPM merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa UGM. Selama dua bulan, mahasiswa mengabdikan diri di tengah masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkannya dari kampus.
"Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengasah rasa kemanusiaan, kepekaan sosial, dan menggali pengetahuan dari masyarakat lokal," katanya.
(B015)
"Selama ini yang sudah berjalan adalah program penelitian dan supervisi bersama. Ke depan yang akan dikembangkan ke arah mobilitas mahasiswa kedua universitas," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno di Yogyakarta, Kamis.
Usai penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dengan Universitas Leiden, ia mengatakan dengan kerja sama itu diharapkan UGM bisa mewarnai pendidikan Universitas Leiden khususnya untuk studi tentang Indonesia.
"Universitas Leiden sangat kuat dalam bidang studi Indonesia yang didukung keberadaaan perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal Land-en Volkenkunde (KTLV). Salah satu koleksinya adalah buku flora-fauna Indonesia yang ditulis pada abad ke-19," katanya.
Menurut dia, studi Indonesia di Universitas Leiden menjadi tempat belajar mahasiswa dari berbagai belahan dunia, UGM diharapkan mewarnai pendidikan di universitas tersebut dengan memasukkan perspektif UGM dalam pembelajaran di Belanda.
"Jika hal itu terealisasi maka pendidikan tentang studi Indonesia di Universitas Leiden bukan lagi berdasarkan perspektif pandangan orang Belanda tentang Indonesia, melainkan sebaliknya ada pandangan orang Indonesia tentang Indonesia," katanya.
Ia mengatakan Universitas Leiden juga tertarik untuk memasukkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UGM sebagai salah komponen dalam kurikulum pendidikan.
"Rektor Universitas Leiden Carel Stolker tertarik untuk memasukkan KKN PPM sebagai salah satu komponen dalam mata kuliah di kampus tersebut," katanya.
Menurut dia, program KKN PPM merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa UGM. Selama dua bulan, mahasiswa mengabdikan diri di tengah masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkannya dari kampus.
"Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengasah rasa kemanusiaan, kepekaan sosial, dan menggali pengetahuan dari masyarakat lokal," katanya.
(B015)