Uya Kuya wisuda bareng Gus Miftah di Unissula

id Uya Kuya, Surya Utama,Gus Miftah , Unissula, Unissula Semarang, Universitas Islam Sultan Agung

Uya Kuya wisuda bareng Gus Miftah di Unissula

Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof Gunarto saat memindahkan tali toga menandai kelulusan Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah), pada upacara wisuda ke-95 Unissula, di Semarang, Sabtu (13/12/2025). ANTARA/Zuhdiar Laeis

Semarang (ANTARA) - Dua publik figur, yakni Surya Utama yang akrab disapa Uya Kuya dan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) secara bersamaan mengikuti prosesi wisuda ke-95 Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Pada prosesi wisuda yang berlangsung di Auditorium Unissula Semarang, Sabtu, mereka berdua dipanggil secara bergiliran bersamaan dengan rombongan wisudawan sesuai program studi yang diambil.

Uya Kuya lulusan dari Program Studi Magister Ilmu Hukum, sedangkan Gus Miftah lulus dari Prodi Magister Pendidikan Agama Islam Unissula.

Rektor Unissula Prof Gunarto menyebut secara khusus keduanya, bersamaan dengan sejumlah wisudawan "istimewa", termasuk Agung Widyantoro yang merupakan anggota DPR RI Komisi X (Prodi Pendidikan Doktor Ilmu Hukum).

"Baru kali ini wisudawan Unissula ada seorang artis besar, Surya Utama atau Uya Kuya yang juga anggota DPR RI Komisi IX," katanya setelah menyebut Gus Miftah.

Ia menyampaikan pesan kepada para wisudawan untuk mengamalkan ilmu sains dan ilmu agama yang diperolehnya selama berkuliah untuk membantu masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk lulusan sarjana, ia mendoakan agar segera bisa bekerja, kemudian lulusan magister dan doktor yang kebanyakan sudah bekerja agar kariernya semakin cemerlang.

Bahkan, ia mengingatkan para lulusan Unissula, seraya mengutip pesan Bung Karno agar tidak berpikir meminta sesuatu, melainkan bagaimana bisa memberikan sesuatu untuk bangsa.

"Jangan berpikir apa yang kudapat dari bangsaku, tapi lebih dari itu adalah apa yang kuberikan untuk bangsaku," kata Guru Besar Fakultas Hukum Unissula itu.

Uya Kuya menyampaikan rasa gembiranya bisa menyelesaikan pendidikan magister untuk bidang ilmu hukum dengan perolehan indeks prestasi komulatif (IPK) sebesar 3,72.

Dalam proses menyelesaikan studinya, ia mengaku sempat mengubah judul tesisnya menjadi "Analisis Hukum terhadap Penyebaran Berita Bohong di Sosial Media Berbasis Keadilan Pancasila".

Perubahan judul tesis sesuai dengan apa yang dialaminya, yakni menjadi korban penjarahan rumahnya akibat berseliwerannya informasi tidak bertanggung jawab di media sosial yang menyudutkannya.

"Kemarin tesisnya dari saya ubah tesis dari zaman saya kena jarah. Ya sesuai dengan apa yang saya alami kemarin," katanya.

Selain itu, Unissula juga meluluskan tujuh wisudawan internasional, yakni Mahmoud W. M. Abuwazna (Palestina) PDIH, Khalid Dadda (Maroko) MPAI, Muh Azlan Bin Marukum (Malaysia) MPAI.

Kemudian, Nik Mohd Sukiman (Malaysia) MPAI, Adli Zil Ikram (Malaysia) MPAI, Rosee Nilaeman (Thailand) S1 Akuntansi, dan Omar Nyang (Afrika Selatan) S1 Sastra Inggris.

Pada wisuda ke-95 Unissula meluluskan sebanyak 868 wisudawan, terdiri atas dua lulusan diploma 3 (D3), 350 lulusan sarjana, 478 lulusan magister, dan 38 lulusan program doktor, serta tujuh mahasiswa internasional.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.