Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta menilai Amerika Serikat (AS) masih merupakan negara tujuan utama ekspor mebel dan kerajinan dari Indonesia.

"Meskipun AS masih mengalami krisis finansial namun tetap prospektif sebagai negara tujuan ekspor khususnya mebel karena industri besar mereka memang membutuhkan," kata Sekretaris Asmindo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Endro Wardoyo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, sebesar apapun krisis mereka, jika stok habis, mereka tetap membutuhkan produk mebel termasuk dari DIY.

Endro mengatakan sektor penggerak perekonomian AS yang terdampak signifikan oleh krisis finansial hanya pabrik-pabrik kecil, sementara pabrik besar masih mampu bertahan dan masih membeli produk Indonesia.

Namun demikian, sebagai upaya diversifikasi pasar ekspor, produsen mebel atau furnitur anggota Asmindo akan mulai mengarahkan tujuan ekspor ke pasar Asia dan Timur Tengah.

Produk kerajinan DIY yang masih banyak diminati oleh pelanggan AS,

kata dia, antara lain kaus tangan golf, mebel, kerajinan kayu serta gerabah.

Menurut dia, untuk menjaga serta meningkatkan minat pelanggan negara tujuan ekspor, perajin anggota Asmindo DIY selalu melakukan perbaikan serta inovasi produk sesuai selera pelanggan.

"Meskipun menyesuaikan dengan selera mereka, namun sentuhan tangan langsung perajin di Yogyakarta menjadi ciri khas yang mendapatkan nilai lebih bagi peminat kerajinan dan furnitur di negara-negara tujuan ekspor," katanya.

Ia menyebutkan Asmindo menargetkan nilai ekspor furnitur pada 2014 akan naik 15--20 persen dari yang diperoleh pada 2013.

(KR-LQH)

Pewarta : Oleh Luqman Hakim
Editor : Heru Jarot Cahyono
Copyright © ANTARA 2024