Bantul berlakukan tanggap darurat banjir luapan sungai

id banjir luapan sungai

Bantul berlakukan tanggap darurat banjir luapan sungai

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberlakukan status tanggap darurat banjir luapan sungai pascajebolnya talud Sungai Gajah Wong akibat hujan deras pada Minggu (18/1) sore.

"Terkait dengan kejadian pada 18 Januari, kami dari BPBD Bantul sudah menyampaikan surat rekomendasi ke Bupati untuk nyatakan bencana dan tanggap darurat sejak hari ini (Selasa, 20/1) sampai dengan 25 Januari," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Selasa.

Menurut dia, jebolnya talud Sungai Gajah Wong di wilayah Sorowajan, Desa Banguntapan beberapa hari lalu telah mengakibatkan puluhan kolam ikan milik warga setempat yang ada di bantaran sungai hanyut, selain itu luapan air sungai menghanyutkan lima ekor kambing dan membuat dua kepala keluarga (KK) terisolir.

"Peristiwa itu tidak hanya berdampak pada lingkungan pada sekitar bendung, akan tetapi juga mengakibatkan saluran irigasi untuk mengairi sawah rusak, sehingga butuh penanganan segera, makanya perlu diberlakukan tanggap darurat," katanya.

Ia mengatakan, dalam surat pernyataan bencana dan tanggap darurat luapan sungai tersebut waktunya bisa diperpanjang antara dua hingga tiga kali lipat, tergantung situasi dan kondisi di lapangan pascajebolnya talud sungai sepanjang sekitar 15 meter tersebut.

"Tujuan surat pernyataan bencana dan tanggap darurat itu agar da penanganan segera, dan rencananya penanganan sementara talud yang jebol akan dilakukan dengan memasang bronjong oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serau-Opak," katanya.

Sedangkan untuk perbaikan jaringan irigasi yang rusak, kata dia akan dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY dengan menggunakan dana tidak terduga yang rutin dianggaran setiap tahun.

"Kami harapkan penanganan saluran irigasi bisa cepat-cepat dilaksanakan, agar bisa dimanfaatkan petani untuk mengairi sawah, karena setidaknya ada lahan pertanian seluas 20 hektare yang bisa terkena dampaknya," kata Dwi Daryanto.

Sementara itu, Bupati Bantul, Sri Surya Widati membenarkan bahwa sudah menerima surat pernyataan bencana dan tanggap darurat dari BPBD Bantul terkait peristiwa yang berdampak pada kelangsungan ekonomi masyarakat di Sorowajan Bantul.

"Kami sudah nyatakan status tanggap darurat pascakejadian sungai di Sorowajan, mudah-mudahan segera ada penanganan, dari BPBD Bantul juga sudah ada koordinasi dengan dinas terkait dan Pemda DIY," kata Bupati Bantul.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024