Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta akan memberikan insentif bagi peternak yang bersedia konsisten membudidayakan sapi putih.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sutarno di Yogyakarta, Kamis, mengatakan insentif tersebut diberikan sebagai upaya mencapai target sapi putih 50 persen pada 2015.
"Kami berikan insentif agar mereka termotivasi serta tidak begitu saja menjual sapinya. Insentif berupa pemberian uang perawatan Rp2 juta bagi tiap-tiap peternak sapi putih," katanya.
Sutarno mengakui hingga 2014 populasi sapi di DIY cukup tinggi akibat ditopang dari pengoptimalan berbagai program peningkatan sapi putih. Populasi sapi di DIY tahun ini berjumlah 280.000 ekor, jumlah itu meningkat dari 2013 yang berjumlah 272.000 ekor sapi.
"Dari keseluruhan populasi sapi di DIY, 30 persen atau sekitar 84.000 ekor saat ini adalah sapi putih," kata dia.
Menurut dia, sapi putih memiliki keunggulan tersendiri dibanding sapi merah baik peranakan metal,limousine, atau sapi blasteran lainnya. Keunggulan itu antara lain biaya perawatannya yang murah serta kemampuannya untuk menyesuaikan berbagai cuaca.
"Kalau dilihat dari nilai jualnya memang lebih besar sapi merah atau sapi limousine, tapi kalau sapi putih bernilai jual standar, namun jangka waktunya panjang," kata dia.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan populasi sapi putih, ia juga mengimbau peternak sapi dapat mengoptimalkan lahan hijauan pakan ternak (HPT).
"Kalau menginginkan ada peningkatan tentu juga harus didukung dengan pencukupan pakan bagi tiap-tiap sapi," katanya.
Ia mengatakan lahan produktif di DIY untuk pakan ternak sapi yang hampir keseluruhan atau 95 persen dikelola oleh masyarakat, saat ini hanya memiliki luas 1.000 hingga 5.000 hektare.
Padahal, kata dia, kebutuhan lahan tanaman pakan ternak yang dibutuhkan guna mencukupi pakan seluruh populasi sapi yang ada di DIY diperkirakan mencapai 100.000 hingga 200.000 hektare.
(KR-LQH)
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sutarno di Yogyakarta, Kamis, mengatakan insentif tersebut diberikan sebagai upaya mencapai target sapi putih 50 persen pada 2015.
"Kami berikan insentif agar mereka termotivasi serta tidak begitu saja menjual sapinya. Insentif berupa pemberian uang perawatan Rp2 juta bagi tiap-tiap peternak sapi putih," katanya.
Sutarno mengakui hingga 2014 populasi sapi di DIY cukup tinggi akibat ditopang dari pengoptimalan berbagai program peningkatan sapi putih. Populasi sapi di DIY tahun ini berjumlah 280.000 ekor, jumlah itu meningkat dari 2013 yang berjumlah 272.000 ekor sapi.
"Dari keseluruhan populasi sapi di DIY, 30 persen atau sekitar 84.000 ekor saat ini adalah sapi putih," kata dia.
Menurut dia, sapi putih memiliki keunggulan tersendiri dibanding sapi merah baik peranakan metal,limousine, atau sapi blasteran lainnya. Keunggulan itu antara lain biaya perawatannya yang murah serta kemampuannya untuk menyesuaikan berbagai cuaca.
"Kalau dilihat dari nilai jualnya memang lebih besar sapi merah atau sapi limousine, tapi kalau sapi putih bernilai jual standar, namun jangka waktunya panjang," kata dia.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan populasi sapi putih, ia juga mengimbau peternak sapi dapat mengoptimalkan lahan hijauan pakan ternak (HPT).
"Kalau menginginkan ada peningkatan tentu juga harus didukung dengan pencukupan pakan bagi tiap-tiap sapi," katanya.
Ia mengatakan lahan produktif di DIY untuk pakan ternak sapi yang hampir keseluruhan atau 95 persen dikelola oleh masyarakat, saat ini hanya memiliki luas 1.000 hingga 5.000 hektare.
Padahal, kata dia, kebutuhan lahan tanaman pakan ternak yang dibutuhkan guna mencukupi pakan seluruh populasi sapi yang ada di DIY diperkirakan mencapai 100.000 hingga 200.000 hektare.
(KR-LQH)