Kulon Progo (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun tempat penampungan air dan pipanisasi dalam optimalisasi sumber mata air di wilayah rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Untung Waluyono di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan tiga titik yang telah dibangun tempat penampungan air dan pipanisasi yakni di Jatimulyo, Gerbosari dan Sentolo.
"Semuanya berada di rawan kekeringan yakni Girimulyo, Samigaluh dan Sentolo. Anggaran pembangunan tempat penampungan air dan pipanisasi beradal dari BPBD DIY," kata Untung.
Ia mengatakan pemanfaatan sumber mata air ini selalu mengalami permasalah yakni debit air yang masih kecil hingga sumber mata air di desa tertentu juga dimanfaatkan untuk desa lain.
Namun demikian, menurut Untung, pembangunan tempat penampungan air dan pipapinisasi sangat bermanfaat dalam rangka meminimalisir distribusi air bersih kepada masyarakat saat musim kemarau. Selian itu, mempermudah masyarakat mendapatkan air bersih.
"Kami sangat berharap, ada bantuan serupa untuk daerah lain dari pemerintah pusat. Selain ini, pembangunan tempat penampungan air dan pipanisasi berasal dari BPBD DIY. Sedangkan, anggaran dari pemkab hanya cukup untuk memenuhi permintaan kebutuhan air dari masyarakat," katanta.
Sebelumhya, Untung mengatakan pada 2011 sedikitnya ada 55 atau 450 dusun di Kabupaten Kulon Progo terjadi kekeringan. Namun, pada 2012-2013 mengalami keringan mengalami penurunan menjadi lima desa di 12 dusun.
"Lima kecamatan yang rawan kekeringan yakni Girimulyo, Kokap, Kalibawang, sebagian Pengasih dan Sentolo," katanya.
(KR-STR)
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Untung Waluyono di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan tiga titik yang telah dibangun tempat penampungan air dan pipanisasi yakni di Jatimulyo, Gerbosari dan Sentolo.
"Semuanya berada di rawan kekeringan yakni Girimulyo, Samigaluh dan Sentolo. Anggaran pembangunan tempat penampungan air dan pipanisasi beradal dari BPBD DIY," kata Untung.
Ia mengatakan pemanfaatan sumber mata air ini selalu mengalami permasalah yakni debit air yang masih kecil hingga sumber mata air di desa tertentu juga dimanfaatkan untuk desa lain.
Namun demikian, menurut Untung, pembangunan tempat penampungan air dan pipapinisasi sangat bermanfaat dalam rangka meminimalisir distribusi air bersih kepada masyarakat saat musim kemarau. Selian itu, mempermudah masyarakat mendapatkan air bersih.
"Kami sangat berharap, ada bantuan serupa untuk daerah lain dari pemerintah pusat. Selain ini, pembangunan tempat penampungan air dan pipanisasi berasal dari BPBD DIY. Sedangkan, anggaran dari pemkab hanya cukup untuk memenuhi permintaan kebutuhan air dari masyarakat," katanta.
Sebelumhya, Untung mengatakan pada 2011 sedikitnya ada 55 atau 450 dusun di Kabupaten Kulon Progo terjadi kekeringan. Namun, pada 2012-2013 mengalami keringan mengalami penurunan menjadi lima desa di 12 dusun.
"Lima kecamatan yang rawan kekeringan yakni Girimulyo, Kokap, Kalibawang, sebagian Pengasih dan Sentolo," katanya.
(KR-STR)