Bantul, (Antara Jogja) - Sebanyak 26 perajin batik di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap memproduksi batik motif `ceplok kembang kates` untuk seragam kerja pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah setempat.
"Sementara ini baru ada 26 perajin yang bisa memproduksi batik motif `ceplok kembang kates`, akan tetapi mungkin sekarang sudah banyak yang mulai bisa," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, instruksi penggunaan batik motif tersebut untuk seragam PNS Bantul telah disampaikan Pemkab Bantul sejak tahun lalu, sehingga mulai tahun ini seluruh pegawai instansi pemerintah, BUMD sudah mulai dapat menggunakannya.
Oleh sebab itu, kata dia bagi seluruh aparat pemerintah di Bantul diimbau memesan atau membeli batik di show room batik milik perajin tersebut, yang data para perajin tersebut bisa dilihat di website maupun Disperindagkop setempat.
"Tujuan kami melibatkan perajin batik Bantul dalam memproduksi batik seragam PNS, karena ingin memberdayakan dan mengangkat keberadaan perajin batik sesuai ikon Bantul yang terkenal dengan kerajinan batik," katanya.
Pihaknya juga berharap para perajin Bantul yang bisa memproduksi batik motif ceplok kembang kates terus bertambah, mengingat jumlah PNS di Bantul saat ini mencapai sekitar 13 ribu orang, belum termasuk organisasi masyarakat yang mungkin ingin menggunakan batik itu.
"Sasarannya semua perajin batik di Bantul, sehingga ini kan jalan terus, karena sudah banyak teman-teman perajin yang mulai produksi dan minta dinilai, apakah sesuai dengan motif tersebut," katanya.
Ia mengatakan, batik motif ceplok kembang kates bagi seragam PNS terdiri dari tiga warna dasar, yakni merah untuk PNS non-guru dan tenaga medis, hijau untuk guru dan tenaga medis, sedangkan bitu untuk aparat pemerintah pusat di Bantul maupun ormas.
"Motif batik ini diproduksi dengan pewarna sintetis sebagai batik cap, tulis atau kombinasi keduanya, motif ini juga memiliki hak cipta yang dipegang Pemkab Bantul," katanya.***3***
(T.KR-HRI)
"Sementara ini baru ada 26 perajin yang bisa memproduksi batik motif `ceplok kembang kates`, akan tetapi mungkin sekarang sudah banyak yang mulai bisa," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, instruksi penggunaan batik motif tersebut untuk seragam PNS Bantul telah disampaikan Pemkab Bantul sejak tahun lalu, sehingga mulai tahun ini seluruh pegawai instansi pemerintah, BUMD sudah mulai dapat menggunakannya.
Oleh sebab itu, kata dia bagi seluruh aparat pemerintah di Bantul diimbau memesan atau membeli batik di show room batik milik perajin tersebut, yang data para perajin tersebut bisa dilihat di website maupun Disperindagkop setempat.
"Tujuan kami melibatkan perajin batik Bantul dalam memproduksi batik seragam PNS, karena ingin memberdayakan dan mengangkat keberadaan perajin batik sesuai ikon Bantul yang terkenal dengan kerajinan batik," katanya.
Pihaknya juga berharap para perajin Bantul yang bisa memproduksi batik motif ceplok kembang kates terus bertambah, mengingat jumlah PNS di Bantul saat ini mencapai sekitar 13 ribu orang, belum termasuk organisasi masyarakat yang mungkin ingin menggunakan batik itu.
"Sasarannya semua perajin batik di Bantul, sehingga ini kan jalan terus, karena sudah banyak teman-teman perajin yang mulai produksi dan minta dinilai, apakah sesuai dengan motif tersebut," katanya.
Ia mengatakan, batik motif ceplok kembang kates bagi seragam PNS terdiri dari tiga warna dasar, yakni merah untuk PNS non-guru dan tenaga medis, hijau untuk guru dan tenaga medis, sedangkan bitu untuk aparat pemerintah pusat di Bantul maupun ormas.
"Motif batik ini diproduksi dengan pewarna sintetis sebagai batik cap, tulis atau kombinasi keduanya, motif ini juga memiliki hak cipta yang dipegang Pemkab Bantul," katanya.***3***
(T.KR-HRI)