Sleman, (Antara Jogja) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta dalam dua tahun ke depan, melakukan revisi peta geologi Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Revisi peta dilakukan karena sudah banyak perubahan, setelah sebelumnya pemetaan dilakukan pada 1978," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo, Jumat.
Menurut dia, tim pemetaan BPPTKG Yogyakarta sudah bekerja sejak Januari 2015 dalam melakukan pemetaan geologi Gunung Merapi dan akan sampai 2017.
"Revisi peta geologi Merapi ini dilakukan di semua bebatuan di sekitarnya. Yang berada di empat kabupaten, di antaranya Sleman, Klaten, Boyolali, serta Magelang. Sudah waktunya diperbaharui. Bentuk suatu revisi yang terakhir pemetaan dilakukan pada 1978. Sudah banyak perubahan, dan metodologinya pun berubah," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya Gunung Merapi saja, namun juga nantinya sisa lava dari gunungapi purba yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga akan direvisi.
"Di antaranya seperti Lava Bantal di Berbah, Sleman, sisa magma di daerah Kasihan, Bantul, juga gunungapi purba yang ada di Gunung Kidul," katanya.
Subandriyo mengatakan, pemetaan sisa lava purba ini, selesai didiskripsikan, diinventaris, nantinya juga akan diberikan rekomendasi kepada instansi terkait, titik mana saja yang memang menarik untuk dijadikan objek wisata.
"Namun, sebelum laporan itu rampung, jika memang ada situs sisa lava gunungapi yang menjadi daya tarik warga, untuk terlebih dahulu diamankan," katanya.***4***
(V001)
"Revisi peta dilakukan karena sudah banyak perubahan, setelah sebelumnya pemetaan dilakukan pada 1978," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo, Jumat.
Menurut dia, tim pemetaan BPPTKG Yogyakarta sudah bekerja sejak Januari 2015 dalam melakukan pemetaan geologi Gunung Merapi dan akan sampai 2017.
"Revisi peta geologi Merapi ini dilakukan di semua bebatuan di sekitarnya. Yang berada di empat kabupaten, di antaranya Sleman, Klaten, Boyolali, serta Magelang. Sudah waktunya diperbaharui. Bentuk suatu revisi yang terakhir pemetaan dilakukan pada 1978. Sudah banyak perubahan, dan metodologinya pun berubah," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya Gunung Merapi saja, namun juga nantinya sisa lava dari gunungapi purba yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga akan direvisi.
"Di antaranya seperti Lava Bantal di Berbah, Sleman, sisa magma di daerah Kasihan, Bantul, juga gunungapi purba yang ada di Gunung Kidul," katanya.
Subandriyo mengatakan, pemetaan sisa lava purba ini, selesai didiskripsikan, diinventaris, nantinya juga akan diberikan rekomendasi kepada instansi terkait, titik mana saja yang memang menarik untuk dijadikan objek wisata.
"Namun, sebelum laporan itu rampung, jika memang ada situs sisa lava gunungapi yang menjadi daya tarik warga, untuk terlebih dahulu diamankan," katanya.***4***
(V001)