Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta memastikan seluruh jembatan yang melintasi Sungai Code dalam kondisi aman meskipun di sejumlah lokasi terdapat kerusakan talud di sekitar jembatan akibat luapan air sungai.

"Kondisi semua jembatan aman dan tetap kokoh meskipun ada satu jembatan yang sempat ditutup," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Wijayanto di Yogyakarta, Jumat.

Ia menyebut, ada sembilan jembatan yang melintasi Sungai Code di wilayah Kota Yogyakarta, dan tiga di antaranya adalah jembatan penghubung kampung.

Pada Kamis (23/4) hingga Jumat (24/4), salah satu jembatan yaitu Jembatan Juminahan ditutup dari akses kendaraan. Wijayanto menyebut, penutupan tersebut tidak disebabkan kondisi jembatan yang labil karena talud di bawahnya runtuh, namun penutupan dilakukan untuk perbaikan talud.

Ia menyebut, pondasi Jembatan Juminahan tertanam dengan jarak sekitar 10 meter dari talud dan di bagian tengah jembatan dikuatkan dengan tiang penyangga.

"Tidak ada kekhawatiran jika jembatan dalam kondisi tidak aman. Masyarakat bisa melintas," katanya yang menyebut konstruksi jembatan terbuat dari baja.

Wijayanto justru mengatakan, terdapat satu jembatan Sungai Winongo yang berada di Jatimulyo dalam kondisinya mengkhawatirkan karena termakan usia.

"Jembatan itu sudah ada sejak lama. Kami sudah usulkan ke Pemerintah DIY untuk perbaikan jembatan. Harapannya, perbaikan bisa dilakukan tahun depan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, kerusakan talud di sekitar Jembatan Juminahan perlu segera diperbaiki karena terus meluas.

"Jika sebelumnya hanya ambrol tujuh meter, maka saat ini sudah semakin panjang menjadi sekitar 12 meter dengan kerusakan ke sisi selatan," katanya.

Perbaikan sementara dilakukan dengan memasang karung berisi pasir untuk menahan air sungai. "Daerah talud yang ambrol tepat berada di tikungan sehingga tekanan air di lokasi tersebut lebih keras," katanya.

Dana yang dianggarkan untuk perbaikan sementara adalah sekitar Rp70 juta.

Sedangkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, penanggulangan kerusakan infrastruktur untuk sementara ditangani secara reguler.

"Belum ada peningkatan status ke tanggap darurat. Harus ada kriteria tertentu untuk penetapan status itu, seperti pengaruh bencana terhadap kondisi sosial, ekonomi dan keamanan masyarakat," katanya.

Meskipun demikian, lanjut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta tetap berkoordinasi dengan Pemerintah DIY untuk penanganan kerusakan infrastruktur yang diakibatkan luapan sungai beberapa hari lalu. ***4***

(E013)

Pewarta : Oleh Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025