Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pengelola Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuka objek wisata Grojogan Sewu dengan menawarkan keindahan alamnya berupa air terjun dengan ketinggian 15 meter.

Pengelola Desa Wisata Grojogan Sewu Pardi Sulung Atmoko di Kulon Progo, Senin, mengatakan Grojogan Sewu mulai dibuka sebagai objek wisata sejak satu tahun lalu.

"Sepanjang musim aliran air tidak pernah surut dan masih cukup bersih," kata Pardi.

Sesuai dengan namanya Grojogan Sewu, airnya yang jernih dan alirannya yang panjang dan banyak batuan menjadikan pemandangan yang indah.

Ia mengatakan wisatawan banyak yang mandi dan bermain air di sepanjang aliran ini. Dalam satu komplek ini juga ada Gua Pleret.

Untuk masuk ke objek ini pengunjung cukup membayar retribusi Rp3.000 per orang. Selebihnya harus berjalan menuruni kawasan alam yang masih alami sejauh 300-an meter. Menurut dia, rasa lelah berjalan menyusuri jalanan tanah, akan sirna ketika sampai di lokasinya.

"Pemandangan alamnya yang indah, airnya yang bersih dan jernih membuat kita tertarik untuk mandi," kata dia.

Pardi mengatakan pada hari biasa, pengunjung yang datang sekitar 100 orang. Namun saat liburan bisa di atas 300 orang. Sebagai daya dukung objek wisata dan menggerakan perekonomian masyarakat di sekitarnya, pihaknya makanan tradisional berupa dawet sambel lengkap dengan gebleg dan tempe.

"Kami menarik retribusi Rp3.000 setiap pengunjung. Pendapatannya akan kami gunakan untuk membangun jalan, seperti conblok," kata dia.

Ia mengatakan Grojogan Sewu berada satu kawasan dengan Curug Setawing, Curug Kembangsoka dan Curug Kedung Pedut. Selain itu, juga ada objek wisata terkenal Gua Kiskendo dan Gua Sumitro.

"Antara satu objek dengan yang lain jaraknya juga cukup dekat. Sehingga, wisatawan bisa menikmati objek wisata secara bergantian dalam satu hari," katanya.

Dia mengatakan pengeloka juga sudah mengusulkan ke Pemkab Kulon Progo untuk membangunkan jalan menuju objek wisata. Saat ini, kondisi jalan utama mulai rusak dan pengunjung harus hati-hati.

"Kami sudah melaporkan kepada pemerintah agar jalur yang ada diperbaiki," katanya. ***1***

(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024