Sleman (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta yang melakukan ekskavasi sejak sepekan lalu mulai menemukan reruntuhan bangunan candi di situs Karangbajang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Meski telah ada kemajuan penemuan reruntuhan bangunan candi, namun saat ini masih belum cukup signifikan untuk menentukan apakah nantinya proses ekskavasi akan dilanjutkan atau tidak," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti di Sleman, Kamis.
Menurut dia, reruntuhan yang ditemukan pada situs di Karangbajang, Kecamatan Mlati, tersebut baru berupa permulaan candi, atau yang disebut antefiks, berupa hiasan candi.
"Temuan antefiks, itu reruntuhan candi yang kami temukan. Temuan yang masih dangkal ini pun cukup wajar. Karena proses ekskavasi baru berjalan dua hari terakhir. Proses penggalian terus dilakukan, bersama dengan tenaga lokal serta dibantu beberapa mahasiswa jurusn arkeologi," katanya.
Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Perlindungan BPCB Yogyakarta Muhammad Taufik mengatakan penggalian yang dilakukan baru delapan kotak, nanti akan ditambah sampai 14 kotak.
"Memang sudah bisa dikatakan ada candinya, tapi masih kurang temuannya jika akan dilakukan terus ekskavasinya," katanya.
Menurut dia, temuan bisa dikatakan signifikan bila ada struktur candinya. Seperti lantai, dinding, yoni, atau lingganya.
"Jika sudah ketemu dindingnya, akan mudah. Tinggal penggaliannya diurutkan saja," katanya.
Ia mengatakan, proses ekskavasi awal ini hanya akan dilakukan sampai Rabu (19/8), jika temuan tetap tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka akan dihentikan.
"Jika tak signifikan, kami hentikan. Nanti kami cari temuan-temuan situs lain untuk diekskavasi kalau memang harus pindah," ucapnya.
Meski memang, di sekitar lokasi ekskavasi, beberapa tahun silam pernah ditemukan bebatuan candi, seperti arca nandi, yang saat ini telah diamankan di kantor BPCB Yogyakarta.
"Antefiks yang ditemukan tersebut, berada di salah satu kotak yang telah digali dengan kedalaman 1,5 meter. Saat ini pun batu hiasan candi tersebut keadaannya masih di lokasi, tidak diangkat ke permukaan," katanya.
V001
"Meski telah ada kemajuan penemuan reruntuhan bangunan candi, namun saat ini masih belum cukup signifikan untuk menentukan apakah nantinya proses ekskavasi akan dilanjutkan atau tidak," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti di Sleman, Kamis.
Menurut dia, reruntuhan yang ditemukan pada situs di Karangbajang, Kecamatan Mlati, tersebut baru berupa permulaan candi, atau yang disebut antefiks, berupa hiasan candi.
"Temuan antefiks, itu reruntuhan candi yang kami temukan. Temuan yang masih dangkal ini pun cukup wajar. Karena proses ekskavasi baru berjalan dua hari terakhir. Proses penggalian terus dilakukan, bersama dengan tenaga lokal serta dibantu beberapa mahasiswa jurusn arkeologi," katanya.
Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Perlindungan BPCB Yogyakarta Muhammad Taufik mengatakan penggalian yang dilakukan baru delapan kotak, nanti akan ditambah sampai 14 kotak.
"Memang sudah bisa dikatakan ada candinya, tapi masih kurang temuannya jika akan dilakukan terus ekskavasinya," katanya.
Menurut dia, temuan bisa dikatakan signifikan bila ada struktur candinya. Seperti lantai, dinding, yoni, atau lingganya.
"Jika sudah ketemu dindingnya, akan mudah. Tinggal penggaliannya diurutkan saja," katanya.
Ia mengatakan, proses ekskavasi awal ini hanya akan dilakukan sampai Rabu (19/8), jika temuan tetap tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka akan dihentikan.
"Jika tak signifikan, kami hentikan. Nanti kami cari temuan-temuan situs lain untuk diekskavasi kalau memang harus pindah," ucapnya.
Meski memang, di sekitar lokasi ekskavasi, beberapa tahun silam pernah ditemukan bebatuan candi, seperti arca nandi, yang saat ini telah diamankan di kantor BPCB Yogyakarta.
"Antefiks yang ditemukan tersebut, berada di salah satu kotak yang telah digali dengan kedalaman 1,5 meter. Saat ini pun batu hiasan candi tersebut keadaannya masih di lokasi, tidak diangkat ke permukaan," katanya.
V001