Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat yang merayakan Lebaran 2016 mewaspadai kerentanan penyakit gangguan pencernaan.
"Penyakit yang rentan muncul biasanya melalui makanan, seperti diare, tifus, dan keracunan makanan, antisipasinya pilih makanan yang bersih," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Bantul Pramudi Darmawan di Bantul, Minggu.
Masyarakat diimbau perhatikan kerentanan penyakit gangguan penceranaan selama Idulfitri 1437 Hijriah, mengingat saat Lebaran konsumsi makanan meningkat dan kemungkinan kontrol yang kurang baik, termasuk bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh.
Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengantisipasi kerentanan penyakit tersebut.
Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, diminta memperhatikan penggunaan air bersih.
Bagi warga yang mengalami gangguan penyakit pencernaan maupun penyakit lainnya diharapkan segera mengakses layanan kesehatan, mengingat selama liburan Lebaran layanan kesehatan puskemas dan rumah sakit tetap berjalan.
Selain untuk mengantisipasi kedaruratan medik selama liburan Idulfitri 1437 Hijriah, kata Pramudi, layanan kesehatan juga untuk menyiapkan penanganan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik Lebaran.
"Ada 16 puskemas rawat inap yang membuka layanan 24 jam dan 14 rumah sakit di Bantul yang disiagakan. Bila ditemukan kasus penyakit potensi kejadian luar biasa (KLB), kami akan lakukan pengamanan penyakit," katanya.
Terkait dengan antisipasi penyakit dari luar Bantul karena mobilisasi tinggi saat arus mudik, dia mengatakan bahwa pihaknya akan melihat dari vektor pembawa penyakit, dan pihaknya akan mengecek dampak penyakit tersebut setelah Lebaran.
"Antisipasinya setelah Lebaran akan kami cek dampaknya, itu kasuistik saja," kata Pramudi.
(T.KR-HRI)
"Penyakit yang rentan muncul biasanya melalui makanan, seperti diare, tifus, dan keracunan makanan, antisipasinya pilih makanan yang bersih," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Bantul Pramudi Darmawan di Bantul, Minggu.
Masyarakat diimbau perhatikan kerentanan penyakit gangguan penceranaan selama Idulfitri 1437 Hijriah, mengingat saat Lebaran konsumsi makanan meningkat dan kemungkinan kontrol yang kurang baik, termasuk bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh.
Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengantisipasi kerentanan penyakit tersebut.
Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, diminta memperhatikan penggunaan air bersih.
Bagi warga yang mengalami gangguan penyakit pencernaan maupun penyakit lainnya diharapkan segera mengakses layanan kesehatan, mengingat selama liburan Lebaran layanan kesehatan puskemas dan rumah sakit tetap berjalan.
Selain untuk mengantisipasi kedaruratan medik selama liburan Idulfitri 1437 Hijriah, kata Pramudi, layanan kesehatan juga untuk menyiapkan penanganan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik Lebaran.
"Ada 16 puskemas rawat inap yang membuka layanan 24 jam dan 14 rumah sakit di Bantul yang disiagakan. Bila ditemukan kasus penyakit potensi kejadian luar biasa (KLB), kami akan lakukan pengamanan penyakit," katanya.
Terkait dengan antisipasi penyakit dari luar Bantul karena mobilisasi tinggi saat arus mudik, dia mengatakan bahwa pihaknya akan melihat dari vektor pembawa penyakit, dan pihaknya akan mengecek dampak penyakit tersebut setelah Lebaran.
"Antisipasinya setelah Lebaran akan kami cek dampaknya, itu kasuistik saja," kata Pramudi.
(T.KR-HRI)