Bantul (Antara) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan bangunan pintu air dekat jembatan gantung di Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, masuk kategori warisan cagar budaya.
"Yang pintu air di sebelah barat jembatan Nambangan itu sudah masuk register sebagai struktur warisan cagar budaya, karena mengandung nilai sejarah," kata Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Joko Nur Edi Purnomo di Bantul, Rabu.
Menurut dia, kepastian bangunan pintu air sebagai warisan cagar budaya itu setelah dilakukan peninjauan dan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bantul beberapa waktu lalu. Tim menilai bangunan itu mengandung nilai penting yang dikategorikan sebagai warisan budaya.
Ia mengatakan, peninjauan bangunan pintu air oleh TACB Bantul yang anggotanya terdiri dari instansinya, arkeologi UGM, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) DIY itu juga menindaklanjuti polemik mengenai perbaikan jembatan Nambang yang diwacanakan pemerintah setempat.
"Meski sebagai struktur warisan cagar budaya, namun tim belum bisa pastikan umurnya, tapi cagar budaya minimal berusia 50 tahun selain harus mengandung nilai sejarah. Jenis cagar budaya beda-beda, ada situs, kawasan namun pintu air itu masuk struktur warisan cagar budaya," katanya.
Edi mengatakan, karena pintu air di sebelah barat Nambangan masuk warisan cagar budaya maka perlakuannya harus seperti kawasan maupun bangunan cagar budaya lainnya, sehingga jika terpaksa ada pembangunan maka bangunan harus dipertahankan.
"Kalau untuk pembangunan masih bisa dilakukan dalam arti tidak mengubah bangunan, sehingga konstruksi orisinil harus tetap ada, dan tidak boleh dihilangkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Dodik Koeswardono mengatakan, hingga saat ini bangunan maupun kawasan serta benda cagar budaya yang terdata di instansinya sebanyak 211 cagar budaya.
"Untuk dimasukkan sebagai cagar budaya harus ditetapkan melalui SK (Surat Keputusan) Bupati atau Gubernur. Warisan cagar budaya di Bantul di antaranya bangunan stasiun Palbapang, Dam Kamijoro yang tahun ini kita rehab," katanya.
(KR-HRI)
"Yang pintu air di sebelah barat jembatan Nambangan itu sudah masuk register sebagai struktur warisan cagar budaya, karena mengandung nilai sejarah," kata Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Joko Nur Edi Purnomo di Bantul, Rabu.
Menurut dia, kepastian bangunan pintu air sebagai warisan cagar budaya itu setelah dilakukan peninjauan dan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bantul beberapa waktu lalu. Tim menilai bangunan itu mengandung nilai penting yang dikategorikan sebagai warisan budaya.
Ia mengatakan, peninjauan bangunan pintu air oleh TACB Bantul yang anggotanya terdiri dari instansinya, arkeologi UGM, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) DIY itu juga menindaklanjuti polemik mengenai perbaikan jembatan Nambang yang diwacanakan pemerintah setempat.
"Meski sebagai struktur warisan cagar budaya, namun tim belum bisa pastikan umurnya, tapi cagar budaya minimal berusia 50 tahun selain harus mengandung nilai sejarah. Jenis cagar budaya beda-beda, ada situs, kawasan namun pintu air itu masuk struktur warisan cagar budaya," katanya.
Edi mengatakan, karena pintu air di sebelah barat Nambangan masuk warisan cagar budaya maka perlakuannya harus seperti kawasan maupun bangunan cagar budaya lainnya, sehingga jika terpaksa ada pembangunan maka bangunan harus dipertahankan.
"Kalau untuk pembangunan masih bisa dilakukan dalam arti tidak mengubah bangunan, sehingga konstruksi orisinil harus tetap ada, dan tidak boleh dihilangkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Dodik Koeswardono mengatakan, hingga saat ini bangunan maupun kawasan serta benda cagar budaya yang terdata di instansinya sebanyak 211 cagar budaya.
"Untuk dimasukkan sebagai cagar budaya harus ditetapkan melalui SK (Surat Keputusan) Bupati atau Gubernur. Warisan cagar budaya di Bantul di antaranya bangunan stasiun Palbapang, Dam Kamijoro yang tahun ini kita rehab," katanya.
(KR-HRI)