Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat pada September 2016 ini angka deflasi 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 122,33.

"Deflasi ini diakibatkan kondisi penurunan harga sejumlah komoditas setelah sempat mengalami kenaikan saat Lebaran lalu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Kristianto di Kantor BPS DIY, Senin.

Menurut Bambang, deflasi di DIY memiliki tren yang hampir sama setiap tahun. Deflasi selalu muncul saat harga sejumlah komoditas mengalami penurunan setelah sebelumnya mengalami kenaikan drastis pada momentum libur panjang seperti Lebaran. "Selanjutnya nanti akan kembali mengalami inflasi menjelang libur panjang akhir tahun pada Desember," kata dia.

Ia mengatakan pemicu deflasi pada September 2016 karena dipengaruhi oleh dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yakni harga kelompok bahan makanan yang turun mencapai 1,10 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencapai 1,01 persen. "Yang paling mempengaruhi adalah turunnya tiket harga angkutan udara mencapai 11,98 persen," kata Bambang.

Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan harga sehingga menahan terjadinya deflasi di antaranya biaya akademi/perguruan tinggi yang naik 3,12 persen, harga cabai merah 13,68 persen, rokok kretek filter 1,44 persen, batu bata 3,01 persen, upah pembantu rumah tangga 0,77 persen, dan tarif listrik o,35 persen. "Biaya masuk perguruan tinggi memang memiliki kenaikan cukup tinggi, namun tidak dapat memicu inflasi," kata dia.

Beberapa komoditas yang mengalamai penurunan harga pada September di antaranya tarif angkutan udara, daging ayam, wortel, telur ayam ras, semen, kentang, gula pasir, cabai rawit, apel, brokoli, sawi, dan susu untuk balita.

Bambang menilai, deflasi memiliki peluang terjadi kembali didukung dengan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti amnesti pajak yang memebrikan suntikan modal sehingga memengaruhi biaya produksi, ekspor naik, dan barang impor turun.








(T.L007)

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Luqman Hakim
Copyright © ANTARA 2024