Jogja (Antara) - Indonesia dan Australia memiliki ciri khas yang sama sebagai negara multikultural dengan etnis, budaya, dan agama yang beragam, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Nandang Sutrisno.
"Kedua negara itu bukan hanya sahabat atau tetangga, melainkan juga mitra strategis. Saya yakin Indonesia dan Australia memiliki masa depan yang baik," katanya pada peresmian Aussie Banget Corner di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, peresmian Aussie Banget Corner itu merupakan salah satu permulaan yang baik untuk memperkuat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Australia. Aussie Banget Corner akan menjadi tempat penting bagi pelajar Indonesia dan Australia di Yogyakarta.
"Apalagi, Aussie Banget Corner di UII merupakan pojok Australia yang pertama dan satu-satunya di Yogyakarta. Saya yakin peresmian Aussie Banget Corner merupakan salah satu peluang untuk memulai globalisasi di lingkungan sekitar kita," katanya.
Hal itu, kata dia, juga berarti bahwa masyarakat dari latar belakang yang berbeda bisa merasakan kegembiraan dalam mempelajari budaya, bahasa, dan aspek menarik lainnya tentang Australia.
"Melalui usaha itu seluruh keluarga UII dan masyarakat Australia diharapkan bisa saling memberikan manfaat. Pada masa mendatang, kami berharap akan ada usaha yang lebih intensif untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia di UII," kata Nandang.
Menteri Konselor Kedutaan Besar Australia Steven Barraclough mengatakan bahwa Indonesia dan Australia sebagai negara tetangga memang harus bekerja sama dan gotong royong. Salah satu bidang yang penting dan strategis untuk dikerjasamakan adalah pendidikan.
"Pendidikan merupakan bagian dari kemitraan yang paling kuat dan kukuh, dan bisa menjadi jembatan dua bangsa tersebut. Kami berharap Aussie Banget Corner bisa menjadi sumber informasi terkait dengan budaya, inovasi, dan gaya hidup masyarakat Australia," katanya.
(B015)
"Kedua negara itu bukan hanya sahabat atau tetangga, melainkan juga mitra strategis. Saya yakin Indonesia dan Australia memiliki masa depan yang baik," katanya pada peresmian Aussie Banget Corner di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, peresmian Aussie Banget Corner itu merupakan salah satu permulaan yang baik untuk memperkuat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Australia. Aussie Banget Corner akan menjadi tempat penting bagi pelajar Indonesia dan Australia di Yogyakarta.
"Apalagi, Aussie Banget Corner di UII merupakan pojok Australia yang pertama dan satu-satunya di Yogyakarta. Saya yakin peresmian Aussie Banget Corner merupakan salah satu peluang untuk memulai globalisasi di lingkungan sekitar kita," katanya.
Hal itu, kata dia, juga berarti bahwa masyarakat dari latar belakang yang berbeda bisa merasakan kegembiraan dalam mempelajari budaya, bahasa, dan aspek menarik lainnya tentang Australia.
"Melalui usaha itu seluruh keluarga UII dan masyarakat Australia diharapkan bisa saling memberikan manfaat. Pada masa mendatang, kami berharap akan ada usaha yang lebih intensif untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia di UII," kata Nandang.
Menteri Konselor Kedutaan Besar Australia Steven Barraclough mengatakan bahwa Indonesia dan Australia sebagai negara tetangga memang harus bekerja sama dan gotong royong. Salah satu bidang yang penting dan strategis untuk dikerjasamakan adalah pendidikan.
"Pendidikan merupakan bagian dari kemitraan yang paling kuat dan kukuh, dan bisa menjadi jembatan dua bangsa tersebut. Kami berharap Aussie Banget Corner bisa menjadi sumber informasi terkait dengan budaya, inovasi, dan gaya hidup masyarakat Australia," katanya.
(B015)