Kulon Progo (Antara Jogja) - Peserta Asian Youth Day (AYD) yang berasal dari 22 negara yang ada di Asia menyaksikan Festifal Kesenian Tradisional Orang Muda Katolik 2017 yang digelar di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Koordinator FKT OMK Rayon Kulon Progo 2017 Adeng Sucipto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Festival Kesenian Trasional (FKT) yang ke-9 ini sangat istimewa karena untuk pertama kali pertamanya dihadiri peserta AYD.

Dalam ajang tersebut juga nampak ribuan warga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memadati Lapangan Demangrejo, Kecamatan Sentolo, tempat dilaksanakannya pergelaran itu.

"Hal ini merupakan kebahagiaan yang luar biasa sekaligus sebagai tantangan yang cukup berat bagi kami teman-teman OMK Rayon Kulon Progo," kata Adeng.

Ia mengatakan hal yang melatarbelakangi FKT 2017 ini, yakni semangat dan kerinduan untuk memberikan hiburan kepada generasi Katolik dan masyarakat secara umum. Kegiatan ini melibatkan OMK luar Kulon Progo, seperti OMK Rayon Malang (Jawa Timur).

"Melalui proses kesenian ini, maka sekat-sekat perbedaan suku, agamal, ras, dan budaya terbuka, kita semua bersatu padu di dalam kebersamaan yang sangat luar biasa," katanya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kulon Progo Joko Kus Hermanto mengatakan FKT tahun ini mengambil tema "Suka Pari Suka Krana paring Dalam Kang Maneka Warna" yang sangat kontemplatif bila ditarik kearah keprihatinan yang sedang dialami bangsa kita ini.

Menurut Joko, ada fenomena sebagian kecil anak bangsa yang "bergerak" ke arah berlawanan dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh pendiri Republik ini.

"Panitia dengan cerdas mengajak kepada kita semua untuk memaknai dan mensyukuri secara mendalam atas karunia kemajemukan di Indonesia ini," kata dia.

Menurut dia, kemajemukan itu bukan bencana, tetapi merupakan berkat dari Tuhan, sehingga memang sebaiknya disambut dengan suca cita.

"Perbedaan itu bukanlah kerapuhan, tapi merupakan sebuah kekuatan karena ada peluang saling mengisi, saling mendukung dan saling meneguhkan," kata Joko.

(U.KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Mamiek
Copyright © ANTARA 2025