Jakarta (Antaranews Jogja) - Adinda Larasati Dewi sukses memecahkan rekornas nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri pada kejuaraan renang Singapore National Age Group di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Rabu, dan catatan waktunya menembus limit Youth Olympic Games (YOG).
Berdasarkan data yang dihimpun media dari PB PRSI di Jakarta, Adinda membukukan catatan waktu dua menit, 12,92 detik atau lebih tajam dari rekor sebelumnya yang dipegang oleh Monalisa Arieswaty Lorenza dengan waktu dua menit, 13,08 detik.
"Saya senang bisa pecahkan rekornas. Perjuangannya sulit. Semoga ini menjadi start yang bagus di awal tahun 2018," kata atlet renang berusia 18 tahun itu.
Pemecahan rekornas tersebut ternyata terjadi pada babak penyisihan. Pada babak final, Adinda yang juga salah satu atlet pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini berhasil menjadi yang terbaik. Hanya saja catatan waktunya hanya dua menit, 13,07 detik.
Apa yang diraih oleh Adinda sangat diapresiasi oleh Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo.
Menurut dia, prestasi yang diraih Adinda merupakan kejutan. Apalagi catatan waktu terbaiknya selama ini hanya dua menit, 14,05 detik.
"Tidak disangka Adinda begitu impresif dengan catatan waktu dua menit, 12,92 detik. Padahal periodesasi latihan masih pada tahap latihan dengan volume tinggi. Kami berharap performa Adinda menginspirasi perenang-perenang muda Indonesia lainnya," kata Harlin.
Harlin juga memberikan ucapan selamat karena Adinda dan Azzahra Permatahani yang sukses menembus limit A YOG pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri. Adapun catatan waktu terbaik Azzahra adalah dua menit, 14,91 detik.
Herlin menegaskan apa yang diraih oleh perenang Indonesia itu tidak lepas kerja keras pelatih dalam menggembleng atlet muda selama pelatnas di Bali. Tidak hanya pada sektor putri, perenang putra juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Perenang jarak jauh Athalarik Maulidio dari Jawa Barat pada nomor 800 meter dengan waktu 8:24,24 detik yang menempati peringkat dua, dan Fauzan Martzah pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu catatan waktunya lebih tajam menjadi 2:06,73 detik.
"Tugas David Armandoni (pelatih) berjalan baik dalam menyiapkan pelapis untuk tim senior. Sebut saja Dio catatan waktunya lebih tajam 6 detik dan Fauzan lebih cepat 3 detik. Semoga mereka terus memperbaiki waktunya dan SEA Games 2019 yang muda-muda ini bisa jadi tulang punggung tim Indonesia," kata Harlin menegaskan.
Berdasarkan data yang dihimpun media dari PB PRSI di Jakarta, Adinda membukukan catatan waktu dua menit, 12,92 detik atau lebih tajam dari rekor sebelumnya yang dipegang oleh Monalisa Arieswaty Lorenza dengan waktu dua menit, 13,08 detik.
"Saya senang bisa pecahkan rekornas. Perjuangannya sulit. Semoga ini menjadi start yang bagus di awal tahun 2018," kata atlet renang berusia 18 tahun itu.
Pemecahan rekornas tersebut ternyata terjadi pada babak penyisihan. Pada babak final, Adinda yang juga salah satu atlet pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini berhasil menjadi yang terbaik. Hanya saja catatan waktunya hanya dua menit, 13,07 detik.
Apa yang diraih oleh Adinda sangat diapresiasi oleh Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo.
Menurut dia, prestasi yang diraih Adinda merupakan kejutan. Apalagi catatan waktu terbaiknya selama ini hanya dua menit, 14,05 detik.
"Tidak disangka Adinda begitu impresif dengan catatan waktu dua menit, 12,92 detik. Padahal periodesasi latihan masih pada tahap latihan dengan volume tinggi. Kami berharap performa Adinda menginspirasi perenang-perenang muda Indonesia lainnya," kata Harlin.
Harlin juga memberikan ucapan selamat karena Adinda dan Azzahra Permatahani yang sukses menembus limit A YOG pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri. Adapun catatan waktu terbaik Azzahra adalah dua menit, 14,91 detik.
Herlin menegaskan apa yang diraih oleh perenang Indonesia itu tidak lepas kerja keras pelatih dalam menggembleng atlet muda selama pelatnas di Bali. Tidak hanya pada sektor putri, perenang putra juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Perenang jarak jauh Athalarik Maulidio dari Jawa Barat pada nomor 800 meter dengan waktu 8:24,24 detik yang menempati peringkat dua, dan Fauzan Martzah pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu catatan waktunya lebih tajam menjadi 2:06,73 detik.
"Tugas David Armandoni (pelatih) berjalan baik dalam menyiapkan pelapis untuk tim senior. Sebut saja Dio catatan waktunya lebih tajam 6 detik dan Fauzan lebih cepat 3 detik. Semoga mereka terus memperbaiki waktunya dan SEA Games 2019 yang muda-muda ini bisa jadi tulang punggung tim Indonesia," kata Harlin menegaskan.