Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Pusat Genom Nasional memperkuat dasar kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan.
"Singapura yang (luas wilayahnya) kecil saja punya (pusat genom), harusnya kita bisa (punya) lebih besar lagi. Jika lembaga ini kuat, ini akan menjadi dasar kesehatan nasional," kata Nasir saat meresmikan Pusat Genom Nasional di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, Kamis.
Karena itu, ia menegaskan dirinya akan terus mendukung pengembangan pusat genom ini, sehingga kinerjanya diharapkan akan semakin baik di masa depan.
"Jika kita bisa melihat penyakit dari DNA, kita bisa tahu prioritas pengembangan obat di Indonesia harus seperti apa. Jika ini bisa dilakukan tentu akan semakin besar manfaatnya untuk masyarakat," lanjut Nasir.
Saat meninjau laboratorium Pusat Genom Nasional, ia sempat mengatakan ada baiknya alat laboratorium yang digunakan yang paling mutakhir, sehingga Indonesia tidak ketinggalan hanya dalam hitungan dua atau tiga tahun ke depan.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan pentingnya pengetahuan mengenai genom, yang memiliki nilai strategis bukan hanya bagi ranah ilmiah namun juga dunia komersil dan keamanan (biosecurity).
Saat ini, ia mengatakan sudah banyak laboratorium di luar negeri yang menerima analisis genom, sehingga bila sampel dikirimkan ke sana maka data akan menjadi milik mereka. Data ini dapat digunakan untuk pengembangan obat berdasarkan profil genetik suatu populasi, bahkan bisa juga disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Oleh karena itu, Indonesia harus mempunyai kemampuan dalam hal kajian genomik secara mandiri. Pusat Genom Nasional ini menjadi jawabannya," katanya.
Pusat Genom
Penanggung Jawab Pusat Genom Nasional Safarina G. Malik mengatakan fasilitas ini adalah jawaban bagi tantangan untuk memajukan penelitian genomik di Indonesia secara mandiri, sebagaimana yang telah dahulu dilakukan oleh negara-negara tetangga. Pusat Genom Nasional diharapkan juga dapat menjadi rujukan bagi Indonesia dan bisa berperan di kancah nasional dan internasional.
Safarina mengatakan selain membangun sarana dan prasarana, bagian tahap awal pendirian Pusat Genom Nasional hingga 2019 juga diikuti dengan peningkatan kapasitas sumber daya peneliti terutama dalam hal bioinformatika yang sangat penting untuk dapat menganalisis data genom yang ukurannya sangatlah besar dan kompleks.
Pusat Genom Nasional adalah pusat penelitian berbasis kekayaan keanekaragaman genom Indonesia bertaraf internasional dengan fokus penelitian bersifat strategis, yaitu identifikasi penyakit infeksi maupun penyakit terkait genetik, pengembangan alat uji diagnostik dan vaksin, penemuan obat baru untuk penyakit infeksi, serta konservasi sumber daya alam.
Pusat Genom Nasional, yang merupakan bagian dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ini didirikan untuk meningkatkan daya saing riset Indonesia khususnya di ranah biologi molekul, serta mengejar ketertinggalan ilmu dan teknologi dari bangsa lain, terutama negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina, yang telah memiliki pusat penelitian genom lebih dahulu.
Fasilitas yang terdapat di Pusat Genom Nasional antara lain mesin Next Generation Sequencing untuk pembacaan genom total, mesin Sanger Sequencing untuk pembacaan DNA berukuran pendek, Real-Time PCR untuk perbanyakan DNA, dan server dengan kapasitas 180 terabytes untuk pengolahan dan penyimpanan data. Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dana yang dikeluarkan untuk peralatan laboratorium tersebut mencapai sekitar Rp25 miliar.
Laboratorium yang mutakhir ini juga ditunjang oleh sumber daya manusia dengan keahlian di bidang bioinformatika. Selain itu, keberadaan Pusat Genom Nasional ini akan memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk dapat melaksanakan riset genomik secara mandiri di Indonesia.
"Singapura yang (luas wilayahnya) kecil saja punya (pusat genom), harusnya kita bisa (punya) lebih besar lagi. Jika lembaga ini kuat, ini akan menjadi dasar kesehatan nasional," kata Nasir saat meresmikan Pusat Genom Nasional di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, Kamis.
Karena itu, ia menegaskan dirinya akan terus mendukung pengembangan pusat genom ini, sehingga kinerjanya diharapkan akan semakin baik di masa depan.
"Jika kita bisa melihat penyakit dari DNA, kita bisa tahu prioritas pengembangan obat di Indonesia harus seperti apa. Jika ini bisa dilakukan tentu akan semakin besar manfaatnya untuk masyarakat," lanjut Nasir.
Saat meninjau laboratorium Pusat Genom Nasional, ia sempat mengatakan ada baiknya alat laboratorium yang digunakan yang paling mutakhir, sehingga Indonesia tidak ketinggalan hanya dalam hitungan dua atau tiga tahun ke depan.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan pentingnya pengetahuan mengenai genom, yang memiliki nilai strategis bukan hanya bagi ranah ilmiah namun juga dunia komersil dan keamanan (biosecurity).
Saat ini, ia mengatakan sudah banyak laboratorium di luar negeri yang menerima analisis genom, sehingga bila sampel dikirimkan ke sana maka data akan menjadi milik mereka. Data ini dapat digunakan untuk pengembangan obat berdasarkan profil genetik suatu populasi, bahkan bisa juga disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Oleh karena itu, Indonesia harus mempunyai kemampuan dalam hal kajian genomik secara mandiri. Pusat Genom Nasional ini menjadi jawabannya," katanya.
Pusat Genom
Penanggung Jawab Pusat Genom Nasional Safarina G. Malik mengatakan fasilitas ini adalah jawaban bagi tantangan untuk memajukan penelitian genomik di Indonesia secara mandiri, sebagaimana yang telah dahulu dilakukan oleh negara-negara tetangga. Pusat Genom Nasional diharapkan juga dapat menjadi rujukan bagi Indonesia dan bisa berperan di kancah nasional dan internasional.
Safarina mengatakan selain membangun sarana dan prasarana, bagian tahap awal pendirian Pusat Genom Nasional hingga 2019 juga diikuti dengan peningkatan kapasitas sumber daya peneliti terutama dalam hal bioinformatika yang sangat penting untuk dapat menganalisis data genom yang ukurannya sangatlah besar dan kompleks.
Pusat Genom Nasional adalah pusat penelitian berbasis kekayaan keanekaragaman genom Indonesia bertaraf internasional dengan fokus penelitian bersifat strategis, yaitu identifikasi penyakit infeksi maupun penyakit terkait genetik, pengembangan alat uji diagnostik dan vaksin, penemuan obat baru untuk penyakit infeksi, serta konservasi sumber daya alam.
Pusat Genom Nasional, yang merupakan bagian dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ini didirikan untuk meningkatkan daya saing riset Indonesia khususnya di ranah biologi molekul, serta mengejar ketertinggalan ilmu dan teknologi dari bangsa lain, terutama negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina, yang telah memiliki pusat penelitian genom lebih dahulu.
Fasilitas yang terdapat di Pusat Genom Nasional antara lain mesin Next Generation Sequencing untuk pembacaan genom total, mesin Sanger Sequencing untuk pembacaan DNA berukuran pendek, Real-Time PCR untuk perbanyakan DNA, dan server dengan kapasitas 180 terabytes untuk pengolahan dan penyimpanan data. Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dana yang dikeluarkan untuk peralatan laboratorium tersebut mencapai sekitar Rp25 miliar.
Laboratorium yang mutakhir ini juga ditunjang oleh sumber daya manusia dengan keahlian di bidang bioinformatika. Selain itu, keberadaan Pusat Genom Nasional ini akan memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk dapat melaksanakan riset genomik secara mandiri di Indonesia.