Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menguslkan bekas tambang mangaan Kliripan, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap menjadi geo heritage sehingga dapat dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata budaya.

Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman Disbud Kulon Progo Fitri Atiningsih di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan kawasan tambang seluas 8.800 an meter persegi itu bakal memiliki dua payung hukum dalam pengelolaannya, yakni kawasan cagar budaya yang sekaligus geo heritage.

"Kami sudah mengusulkan bekas tambang mangaan Kliripan menjadi kawasan cagar budaya dan kawasan geo heritage," kata Fitri.

Menurut dia, bekas tambang mangaan Kliripan adalah tambang yang istimewa. Selain mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena menjadi tempat wisata, tambang tersebut juga mempunyai nilai edukasi yang tinggi.

"Bisa saya pastikan tidak ada pintu terowongan yang vertikal seperti Kliripan di Jawa, dan disini akses ke tambang dekat, jadi tinggal apalagi," katanya.

Ia berharap masyarakat dapat selangkah lebih jauh dari pemerintah dalam pembukaan tambang itu. Menurutnya saat ini masyarakat tinggal mencari barang peninggalan dan mineral Mangaan sebagai langkah awal pengembangan situs tersebut.

Bangun yang bisa dibangun, tinggalkan jubah sebagai kepemilikan tanah, kerjakan bersama-sama," katanya.

Sementara itu, salah satu nggota Tim Pengusulan Geo Heritage DIY Jatmika Setiawan mengaku sedang merumuskan buku usulan geo heritage di DIY. Setidaknya ada sembilan lokasi yang sedang diusulkan ke Kementerian Energi Sumberdaya Mineral.

"Salah satu situnya berada di Dusun Kliripan ini. Kami berharap bakal bisa diresmikan bersama delapan situs lainnya," katanya.

(U.KR-STR)

Pewarta : Sutarmi
Editor : Sutarmi
Copyright © ANTARA 2024