Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Universitas Gadjah Mada menyatakan seorang warga berinisial IS yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Rabu (18/7) sore di Jalan Perumnas, Dusun Ngropoh, Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan pelatih judo di kampus itu.
"Berkaitan dengan berita penangkapan terduga teroris di daerah Sleman yang dikaitkan dengan pelatih judo UGM, maka dengan ini kami informasikan bahwa yang bersangkutan bukanlah pelatih judo UGM dan tidak ada hubungannya dengan UGM," kata Kepala Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Aryani melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang warga berinisial IS di sebuah rumah makan ayam bakar di Jalan Perumnas, Dusun Ngropoh, Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (18/7) sore.
Seorang warga setempat, HM (22) yang mengaku kenal dengan IS mengatakan meski jarang berbincang-bincang dengan warga, IS memiliki kepribadian yang dermawan.
"Hampir setiap hari dia membagikan nasi bungkus ke masjid-masjid sini. Kalau setiap Jumat malah rutin (membagikan nasi)," kata pria yang membuka jasa tambal ban berjarak 20 meter dari rumah makan itu.
Di samping berjualan ayam bakar, menurut HM, sehari-hari IS juga menjadi pelatih judo di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Ayam Bakar Bu Tuti memiliki banyak cabang. Dia juga menjadi pelatih judo di UGM," kata HM.
Selain menangkap IS di rumah makan yang sekaligus sebagai kediamannya itu, selanjutnya pada Rabu (18/7) petang Densus 88 juga menggeledah warung makan milik IS yang berada di Jalan Selokan Mataram RT12 RW 50, Dusun Pogung Dalangan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Dalam penggeledahan di warung berlantai dua itu, Densus 88 membawa sejumlah barang seperti kamera digital, sejumlah keping CD, serta sejumlah buku.
"Berkaitan dengan berita penangkapan terduga teroris di daerah Sleman yang dikaitkan dengan pelatih judo UGM, maka dengan ini kami informasikan bahwa yang bersangkutan bukanlah pelatih judo UGM dan tidak ada hubungannya dengan UGM," kata Kepala Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Aryani melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang warga berinisial IS di sebuah rumah makan ayam bakar di Jalan Perumnas, Dusun Ngropoh, Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (18/7) sore.
Seorang warga setempat, HM (22) yang mengaku kenal dengan IS mengatakan meski jarang berbincang-bincang dengan warga, IS memiliki kepribadian yang dermawan.
"Hampir setiap hari dia membagikan nasi bungkus ke masjid-masjid sini. Kalau setiap Jumat malah rutin (membagikan nasi)," kata pria yang membuka jasa tambal ban berjarak 20 meter dari rumah makan itu.
Di samping berjualan ayam bakar, menurut HM, sehari-hari IS juga menjadi pelatih judo di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Ayam Bakar Bu Tuti memiliki banyak cabang. Dia juga menjadi pelatih judo di UGM," kata HM.
Selain menangkap IS di rumah makan yang sekaligus sebagai kediamannya itu, selanjutnya pada Rabu (18/7) petang Densus 88 juga menggeledah warung makan milik IS yang berada di Jalan Selokan Mataram RT12 RW 50, Dusun Pogung Dalangan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Dalam penggeledahan di warung berlantai dua itu, Densus 88 membawa sejumlah barang seperti kamera digital, sejumlah keping CD, serta sejumlah buku.